KANAL24, Jakarta – PT Fintek Karya Nusantara melalui Layanan Syariah LinkAja dan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjalin kolaborasi layanan syariah untuk mendorong transformasi transaksi digital syariah. Upaya bersama ini sekaligus dalam rangka membantu pemerintah dalam meningkatkan inklusi keuangan.
Wibawa Prasetyawan selaku selaku Direktur Marketing LinkAja mengatakan kolaborasi layanan syariah LinkAja dengan BRIS ini menghadirkan lebih banyak pilihan untuk mendukung pengalaman bertransaksi dengan ekosistem dan layanan transaksi digital yang paling lengkap, mudah dan tetap mengikuti kaidah-kaidah syariah.
“Kami harap ini dapat membantu program pemerintah yang diluncurkan oleh Presiden Joko Widodo di tahun 2019 untuk menjadikan Indonesia yang mandiri, makmur, dan madani serta menjadi pusat ekonomi syariah terkemuka di dunia,” ujar Wibawa Prasetyawan dalam keterangannya, Kamis (25/11/2021).
Layanan syariah LinkAja secara masif memfasilitasi beragam transaksi pembayaran berbasis syariah yang diharapkan dapat memudahkan masyarakat Indonesia dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari. Seperti pembayaran tagihan, pembelian token listrik, transportasi, belanja di pasar, supermarket, e-commerce hingga fitur pembayaran islami yang lebih spesifik seperti pembayaran zakat, infaq, kurban, investasi syariah, hingga pendaftaran haji secara online.
“LinkAja berupaya terus mengeksplorasi potensi-potensi negeri, mengedukasi masyarakat sekaligus memudahkan akses layanan keuangan digital agar semakin banyak masyarakat Indonesia yang dapat merasakan manfaat yang berarti,” tutupnya.
Sementara itu Hery Gunardi selaku Direktur Utama BRIS mengatakan akselerasi digital menjadi salah satu fokus perusahaan dalam menggenjot kinerja bisnis dan meraih pertumbuhan yang berkelanjutan. Pihaknya akan terus melakukan transformasi digital untuk menghadirkan kemudahan layanan keuangan bagi nasabah dan masyarakat, termasuk melalui strategi memperluas sinergi dan kerja sama dengan mitra strategis.
Kuatnya akselerasi digital BRIS tercermin dari transaksi kumulatif BSI Mobile yang mencapai 74,24 juta transaksi atau tumbuh 133 persen yoy. Hal lain juga ditunjukkan dengan kenaikan transaksi melalui e-channel pada September 2021 yang mencapai 162,40 juta transaksi atau 95 persen transaksi di BSI sudah menggunakan e-Channel. Sedangkan sisanya sebanyak 5 persen masih menggunakan layanan di teller.(sdk)