KANAL24, Surabaya – Komoditas rumput laut menjadi salah satu primadona ekspor dari Provinsi Jawa Timur, pangsa pasar internasional dari hasil laut ini masih terbuka lebar terutama di negara Cina. Salah satu perusahaan eksportir rumput laut PT. Asia Sejahtera Mina. Tbk. (perseroan) berkomitmen mengembangkan kerjasama dengan kelompok tani rumput laut agar menghasilkan hasil panen yang berkualitas sehingga semakin diminati pasar dunia.
Kelompok tani rumput dari pesisir laut Sidoarjo dan kawasan Madura yang selama ini menjadi pemasok perusahaan telah lama digandeng dan dilakukan pendampingan. Perusahaan yang berdomisili di Pergudangan Tiara Jabon Tambak Sawah Waru Sidoarjo ini pernah menerima kunjungan Menteri Perdagangan, Agus Suparmanto (31/01) untuk melepas ekspor perdana tahun 2020 berupa rumput laut kering. Kala itu perusahaan tersebut diapresiasi oleh Menteri Perdagangan karena menggunakan mekanisme Sistem Resi Gudang (SRG) sehingga memudahkan terbukanya akses pasar domestik dan luar negeri apalagi ada kemitraan dengan petani rumput laut.
Direktur Utama PT. Asia Sejahtera Mina Tbk. Indra Widyadharma mengatakan, kerjasama dengan kelompok tani rumput laut ini merupakan pengembangan perencanaan pada sektor hulu untuk menghasilkan produk komoditas ekspor yang berkualitas sedangkan di sektor hilir. Perusahaan juga merancang dengan memproses rumput laut sehingga dapat menaikkan nilai tambah rumput laut yang selama ini dijadikan bahan baku atau setengah jadi untuk industri dari makanan – minuman hingga komestik ini.
“Komitmen menggandeng kelompok tani rumput laut sudah dilakukan sejak lama ini merupakan target perseroan di tahun 2020 ini bagian dari pengembangan sektor hulu sedangkan perencanaan sektor hilirnya pemrosesan rumput laut sehingga menaikkan nilai tambah rumput laut,” kata Indra saat Publis Expo kepada media, Jumat (28/08/2020) sekaligus menandai 12 tahun perusahaan yang berdiri 27 Agustus 2008 ini.
Perusahaan yang baru menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) ini menargetkan penjualan baik ekspor maupun domestik, minimal sama dengan perolehan kinerja perseroan pada tahun 2019, pasar internasional selain ke Cina juga merambah ke benua Amerika melalui negara Chili serta potensi ekspor ke Eropa, di benua biru ini sangat ketat sekali persyaratannya.
Disinggung tentang dampak pandemi Covid19 ini, seperti disemua dunia usaha pengaruhnya ia rasakan sudah lima bulan berjalan, langkah yang jajaran direksi lakukan untuk mengelola perseroan tetap eksis bahkan sejak Juli sudah melakukan persiapan ekspor kembali dan menyiapkan permintaan domestik seiring dengan beroperasinya industri-industri secara normal yang membutuhkan rumput laut ini.
“Pasar luar negeri selain Cina juga ke Chili dari domestik juga, target penjualan tahun ini minimal sama tahun 2019 meskipun ada penurunan permintaan karena pandemi Covid19 data sampai Juni,” terang pimpinan perusahaan yang sudah go public dengan kode emiten AGAR ini.(sdk)