KANAL24, Bandung – Drone Alap-Alap tentu tidak asing lagi bagi kita semua. Drone besutan BPPT sudah dikenalkan sejak 10 tahun lalu. Nah sabtu pekan lalu (14/12/2019), BPPT dan PT Andhu Adha Perkasa Techmil (AAPT) sebagai mitra, kembali menggelar serangkaian pengujian Alap-Alap PA-06D di kawasan Pangandaran dan Bandara Nusawiru, Jawa Barat.
Pengujian yang dilaksanakan hari ini adalah Review Certification Document, Conformity Check serta Certification Flight Test hasil modifikasi PUNA Alap-Alap PA-06D.
Pengujian dilakukan terkait perubahan tipe mesin Alap-Alap yang sebelumnya memiliki kapasitas 5HP menjadi 3HP untuk mendapatkan target durasi terbang dari 5 jam menjadi 6 jam.
Untuk menerbangkannya, Alap-Alap dilontarkan menggunakan katapel dan ditangkap menggunakan jaring saat pendaratan. Dalam pengujian hari ini, Alap-Alap terlihat membawa kamera Sony a6000.
Saat ini Alap-Alap menggunakan mesin Zenoah G620PU-1 dengan daya 5HP. Selain juga bisa menggunakan mesin Northmewst NW-44 Multi-fuel engine.
Sebagai tools untuk menyasar pasar dalam negeri seperti TNI, Polri, Kementerian, dan BNPB, Alap-Alap sudah mengantongi sertifikat IMMA (Indonesian Military Airworthiness Authority).
Sertifikasi drone ini diajukan BPPT kepada Pusat Kelaikan (Puslaik) Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan dan mendapat persetujuan pada 7 Desember 2018.
Sumber di angkasanews menyebutkan sertifikat yang dikeluarkan Baranahan Kemhan adalah Sertifikat Kelaikudaraan Militer dan Sertifikat Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) yang menjadi lampu hijau bagi BPPT untuk menawarkan drone buatan anak bangsa ini kepada militer Indonesia.
Bagi TNI, drone ini selain bisa digunakan untuk mapping atau pemetaan juga sangat efektif digunakan dalam misi surveillance atau pertahanan.
Drone ini melakukan pemetaan udara saat terjadi bencana gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat(NTB). Alap-Alap juga yang membantu para ahli saat pemetaan jalur kereta api cepat Jakarta-Surabaya Segmen Cirebon-Brebes (Juli 2017).
Sebelum mendapat sertifikat, Alap-Alap menjalani uji misi dalam pemetaan Gunung Halimun pada Agustus 2017 hasil kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Ketika itu, Alap-Alap terbang di ketinggian 7.000 kaki.
Alap-Alap juga diturunkan untuk memetakan Gunung Anak Krakatau. Dalam misi ini, drone diterbangkan dari dermaga Indah Kiat di Cilegon. Termasuk pemetaan beberapa pulau lainnya di Wilayah Kepulauan Seribu.(sdk)