KANAL24, Jakarta – PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) mencatatkan pertumbuhan angkutan lalu lintas kargo internasional hingga 89,66 persen hingga kuartal III 2021 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Dengan begitu bisnis kargo menjadi penyelamat bisnis GIAA yang terperuk selama pandemi terjadi
Direktur Utama GIAA, Irfan Setiaputra, mengatakan catatan positif bisnis kargo ini sejalan dengan fokus diversifikasi bisnis saat layanan penumpang anjlok drastis. Dijelaskannya bahwa lini bisnis kargo udara menjadi salah satu penopang penting pendapatan usaha GIAA bersamaan dengan tren pergerakan penumpang yang mulai menunjukkan sinyal positif jelang akhir kuartal III 2021 ini.
“Kami meyakini performa kinerja usaha yang mulai menunjukan pertumbuhan yang kondusif ini menjadi basis penting langkah pemulihan kinerja yang akan terus kami akselerasikan ke depannya,” ujar Irfan pada gelaran public expose virtual Senin, (20/12/2021).
Ditambahkan bahwa dari sisi pendapatan layanan kargo hingga triwulan III 2021 mencapai USD76,6 juta dari periode triwulan III 2020 sebesar USD61,3 juta. Sebagai upaya untuk terus mengoptimalkan pendapatan dari lini bisnis kargo, GIAA juga telah melakukan sejumlah inovasi bisnis. Di antaranya dengan mengoperasikan dua armada preighter (Passenger Freighter) A330-300 yang turut melayani perluasan jaringan penerbangan kargo.
“Kami juga memperluas jangkauan jaringan penerbangan kargo melalui skema kerja sama dengan airline partner dan air cargo transhipment, serta memadukan jalur udara dan darat melalui kerja sama dengan perusahaan trucking untuk melayani destinasi intra-Eropa,” ucap dia.
Menurut Irfan, sejak tahun 2020 lalu perseroan terus mengoptimalkan peluang pasar pasar kargo yang menunjukan potensi menjanjikan. Saat ini Garuda Indonesia melayani lima rute penerbangan khusus kargo seperti Manado — Narita, Makassar — Singapura, Denpasar — Hong Kong, Surabaya — Hong Kong dan Makassar — Hong Kong.(sdk)