KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan berbalik menuju target resistance terdekat di level 5.233, setelah kemarin terkoreksi cukup dalam sebesar 1,18 persen ke posisi 5.100.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD telah membentuk pola dead cross di area positif, sedangkan indikator Stochastic dan RSI masih tertahan di area netral.
“Meski demikian, pergerakan IHSG telah menguji garis Moving Average 60-Day (MA60), sehingga berpotensi mengalami penguatan,” ucap Nafan, di Jakarta, Rabu (16/9/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata Nafan, saat ini pergerakan IHSG sedang berupaya untuk mempertahankan level support terdekat di posisi 4.975, sedangkan target resistance yang akan digapai berada di level 5.233.
Lebih lanjut dia menyebutkan, potensi terjadinya technical rebound pada laju IHSG tersebut bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham
BJBR, ERAA, EXCL, GGRM, INDF dan ISAT.
Perkiraan senada dikatakan analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah. “Secara teknikal, pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini masih berpotensi melanjutkan penguatan, dengan support-resistance di level 5.020-5.150,” katanya.
Lanjar mengatakan, pada perdagangan kemarin laju IHSG terkoreksi wajar, karena tidak mampu mengonfirmasi breakout MA50 di level 5.150. Namun, indikator Stochastic masih memberikan pergerakan bullish.
Dia menambahkan, sejauh ini indikator RSI masih memiliki ruang bagi IHSG untuk melanjutkan pola kenaikan, sedangkan indikator MACD terlihat mulai menjenuh pada area negatif yang mengiringi penguatan histogram.
Dengan demikian, menurut Lanjar, potensi terjadinya pembalikan arah menguat pada pergerakan IHSG hari ini bisa disikapi investor dengan mengoleksi saham
BBTN, BDMN, BRPT, CTRA, LSIP, MEDC, PGAS, PTPP dan WSKT. (sdk)