KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan akhir pekan ini diperkirakan melanjutkan tren penurunan, setelah kemarin kembali berakhir di zona merah dengan pelemahan 1,53 persen ke level 4.842.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD , Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal negatif.
“Terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju level support terdekat,” ujar Nafan, di Jakarta, Jumat (25/9/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata Nafan, saat ini pergerakan IHSG sedang berupaya untuk mempertahankan level support terdekat di posisi 4.778, sedangkan target resistance yang akan digapai berada di level 4.975.
Lebih lanjut Nafan mengatakan, potensi pelemahan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa disikapi investor dengan mengakumulasi pembelian saham AKRA, BBCA, BBRI, BJBR, BMRI dan CTRA.
Perkiraan serupa disampaikan analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, yang mengatakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini bakal kembali tertekan menuju kisaran support 4.800-4.755.
“Secara teknikal, IHSG bergerak melemah menguji kembali level terendah pada aksi sell-off di awal September 2020. Harga saham mendekati area support 4.800-4.755,” papar Lanjar.
Dia menyebutkan, pergerakan bearish pada indikator Stochastic mulai mendekati area jenuh jual yang mengiringi kondisi tertekannya indikator RSI. “Sehingga, IHSG diperkirakan kembali bergerak tertekan dengan support-resistance di level 4.750-4.880,” ucapnya.
Dengan demikian, jelas Lanjar, pergerakan IHSG yang bakal tertekan hari ini bisa direspons investor dengan mengoleksi saham UNVR, AKRA, JSMR, SMRA, BBCA dan BBTN. (sdk)