Kanal24, Malang – Eksekutif Mahasiswa Universitas Brawijaya (EM UB) menggelar Global Visionary Conference (Glovisco) 2024 dengan mengusung tema “Towards Equitable Recovery by Integrating Global Challenges With Inclusive Solutions”. Acara yang digelar selama tiga hari di Hotel Graha Cakra Malang ini, menghadirkan peserta dari berbagai kalangan, mulai dari siswa SMP hingga mahasiswa, baik nasional maupun internasional. Glovisco 2024 mengadopsi format Model United Nations (MUN), sebuah simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertujuan untuk melatih keterampilan diplomasi, debat, dan penyusunan resolusi terkait isu-isu global.
Raida Khansa Hidayat, Ketua Pelaksana Glovisco 2024, menyampaikan bahwa acara ini menjadi ajang yang sangat penting bagi generasi muda untuk berdialog tentang isu-isu internasional yang sedang hangat, seperti kecerdasan buatan (AI), perdamaian, dan pendidikan.
“Urgensi dari kegiatan ini adalah kami ingin menciptakan ruang dialog terkait AI, perdamaian, dan pendidikan. Kami berharap delegasi dari berbagai negara dapat saling berdebat, menyusun resolusi, dan memperluas wawasan mereka tentang isu global. Ini juga menjadi ajang bagi mereka untuk belajar tentang bagaimana diplomasi berjalan di tingkat internasional,” ungkap Raida.
Ia menambahkan bahwa di Malang sendiri, acara berbasis MUN masih sangat jarang diadakan, sehingga Glovisco menjadi langkah penting dalam memperkenalkan format konferensi internasional ini kepada generasi muda.
Simulasi Sidang PBB dan Interaksi Antarbudaya
Kegiatan yang dimulai pada Jumat (18/10/2024) ini diawali dengan sambutan dari beberapa pemateri dan dilanjutkan dengan sesi MUN 101, di mana peserta dijelaskan mengenai mekanisme jalannya sidang, aturan-aturan yang berlaku, dan bagaimana para delegasi akan berdebat serta menyampaikan resolusi mereka. Peserta dalam acara ini terdiri dari delegasi internasional yang sedang menempuh pendidikan di Indonesia serta delegasi nasional yang datang dari berbagai daerah, termasuk Malang, Bali, Bandung, dan Yogyakarta.
Menurut Raida, kehadiran peserta yang beragam memberikan dinamika tersendiri dalam konferensi. “Pesertanya sangat beragam, termasuk dari siswa SMP dan SMA yang sudah mulai peduli terhadap isu-isu dunia. Ini membuktikan bahwa generasi muda kita semakin terbuka terhadap informasi global,” ujarnya.
Pentingnya Glovisco sebagai Wadah Pengembangan Diplomasi Mahasiswa
Zahra Layla Nisya, Wakil Presiden EM UB, turut memberikan pandangannya mengenai acara ini. Menurutnya, Glovisco menjadi platform penting bagi mahasiswa untuk memahami isu-isu internasional serta mempelajari berbagai budaya melalui interaksi dengan peserta dari berbagai negara.
“Acara ini memberikan pengalaman yang sangat berharga, khususnya bagi mahasiswa yang tertarik mempelajari isu-isu global dan diplomasi. Dengan interaksi lintas budaya dan pemahaman terhadap isu-isu internasional, mahasiswa dapat lebih terbuka dalam melihat berbagai masalah yang ada, baik di tingkat nasional maupun global,” ungkap Zahra.
Zahra juga berharap bahwa Glovisco dapat menjadi acara tahunan yang terus berkembang, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. “Kami ingin Glovisco tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dari UB, tetapi juga melibatkan lebih banyak delegasi dari berbagai negara dan universitas mitra di masa mendatang,” tambahnya.
Dukungan dari Universitas Brawijaya
Kepala Subdirektorat Kesejahteraan dan Kewirausahaan Mahasiswa UB, Ilhamuddin Nukman, MA, menyatakan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Menurutnya, Glovisco merupakan salah satu program unggulan yang dapat membantu mahasiswa UB terpapar pengalaman internasional dan memperluas jejaring dengan mahasiswa dari luar negeri.
“Kami di Universitas Brawijaya sangat mendukung kegiatan seperti ini. Mahasiswa harus memiliki pengalaman internasional, baik melalui diskusi ilmiah maupun informal, untuk membangun kolaborasi yang luas. Mahasiswa UB tidak hanya hidup untuk Indonesia, tetapi mereka juga harus memahami bahwa mereka dapat berdampak pada dunia internasional,” ujarnya.
Ilhamuddin juga menekankan bahwa acara seperti Glovisco dapat memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan berpikir kritis dan memperkaya pengalaman mereka melalui interaksi dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda. “Interaksi lintas budaya akan menumbuhkan pengetahuan dan pengalaman yang membuat mereka lebih wise dan dewasa dalam melihat berbagai isu,” tambahnya.
Universitas Brawijaya, lanjutnya, selalu berupaya mendorong mahasiswa untuk terlibat dalam berbagai program internasional, baik yang diselenggarakan di dalam maupun luar negeri. “Kami berharap mahasiswa UB tidak hanya aktif di acara-acara seperti ini di Indonesia, tetapi juga memiliki kesempatan untuk berpartisipasi di luar negeri melalui program-program yang disusun oleh universitas maupun Kementerian Pendidikan,” tegasnya.
Glovisco 2024, program yang menggabungkan pengetahuan, diplomasi, dan interaksi antarbudaya yang membuka peluang besar bagi mahasiswa untuk mengembangkan diri dan menjadi bagian dari solusi global. Raida Khansa berharap, resolusi yang dihasilkan dalam Glovisco tahun ini tidak hanya berhenti di atas kertas, tetapi juga dapat diimplementasikan melalui kampanye sosial yang bermanfaat bagi masyarakat luas.(din)