Kanal24, Malang – Prof. Anang Sujoko, S.Sos., M.Si., D.COMM memaparkan dalam orasi ilmiah pengukuhan guru besarnya (17/1/2024) bahwa GARUDA.IN sebagai model komunikasi media berbasis digital dalam komunikasi politik yang interaktif, partisipatif dan termoderasi, serta menjaga etika komunikasi ketimuran.
Menurutnya, penyelenggara pemerintahan daerah memerlukan “model komunikasi di ruang publik baru” yang dapat dimanfaatkan oleh elemen pentahelix seperti pemerintah, akademisi, media, pebisnis, hingga elemen masyarakat seperti LSM/Ormas dalam upaya untuk menyelesaikan permasalahan pembangunan daerah.
“Komunikasi ruang publik harusnya mampu mengakomodir deliberasi dari pemangku kepentingan untuk mencapai kesepahaman bersama dalam menghadirkan solusi-solusi atas permasalahan di daerahnya.” terangnya.
Lebih lanjut Dekan Fisip UB ini menuturkan bahwa model komunikasi GARUDA.IN akan mampu menciptakan sebuah saluran komunikasi ruang publik yang memungkinkan adanya sinergi melalui budaya komunikasi deliberatif secara transparan.
“Kebaruan model komunikasi GARUDA.IN dibandingkan dengan model komunikasi politik berbasis pada program radio siaran lainnya adalah letak platform media yang digunakan, partisipan yang terlibat dan regulasi model,” katanya.
Ia juga mengungkapkan bahwa model komunikasi GARUDA.IN memiliki beberapa keunggulan, seperti adanya sturktur ruang partisipasi, keterlibatan aktif lima elemen penyelenggara pemerintahan di Tingkat kota atau kabupaten dalam penyelesaian masalah lokal, serta adanya identifikasi peran tiap elemen untuk menciptakan budaya komunikasi yang bertanggungjawab.
“Model ini tidak hanya menyediakan ruang dialog publik untuk pentahelix tapi juga ruang informasi yang sifatnya permasalahan aktual di daerah.” jelasnya.
Profesor bidang Ilmu Kajian Media dan Komunikasi ini juga menekankan partisipasi aktif setiap elemen pentahelix, khususnya Kepala Pemerintahan Daerah. Menurutnya, jika Kepala Daerah tidak partisipatif, bisa dipastikan model GARUDA.IN tidak akan berfungsi dengan baik.
“Oleh karena itu perlu ada dorongan politik yang kuat agar Walikota/Bupati memandang GARUDA.IN menjadi bagian proses dalam menjalankan pemerintahan daerahnya.” ujarnya.
Prof. Anang berharap adanya kolaborasi antar pemda, perguruan tinggi, organisasi Masyarakat, media dan pebisnis untuk menjalankan perannya masing-masing secara aktif.
“Melalui GARUDA.IN, saya berharap dapat mengurangi komunikasi di ruang publik yang liar, tidak beradab dan tidak bertanggungjawab dalam merespon berbagai kebijakan pelaksanaan program pemerintah daerah,” katanya.
Prof. Anang Sujoko, S.Sos., M.Si., D.COMM. dikukuhkan sebagai Profesor aktif ke-3 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) dan Profesor aktif ke-209 di Universitas Brawijaya serta menjadi Profesor ke-370 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya. (din)