KANAL24, Jakarta – Selama Pandemi Covid-19, ada dua persoalan fundamental yang harus dibenahi dan dievaluasi oleh Pemerintah Indonesia, yakni ketahanan kesehatan dan kemandirian kesehatan.
Diungkapkan oleh Ketua PB IDI dr. Daeng M. Faqih, S.H., M.H saat menjadi pembicara pada Talkshow “Tangguh Bereputasi Membangun Negeri” dalam rangka temu alumni IKA Universitas Brawijaya, sabtu (9/1/2020) secara virtual.
Tentang ketahanan kesehatan Indonesia, sangat terlihat jelas Indonesia keteteran dalam menghadapi pandemi Covid-19. Ketahanan pada bidang infrastruktur pelayanan kesehatan, infrastruktur fasilitas, infrastruktur ketersediaan alat, logistik, dan obat, kemampuan penanganan kondisi gawat darurat, kemampuan laboratorium perusahaan, kemampuan melakukan tracing sangat perlu ditingkatkan dan diperbaiki lagi.
“Peningkatan kapasitas pelayanan kesehatan di Indonesia harus dilandaskan atau ditempatkan pada kerangka Global Health Security Agenda dari WHO. Apabila tidak, kalau terjadi pandemi seperti ini kita bisa gagap lagi karena ketahanan kita tidak terbentuk secara maksimal dan sustainable. Disitulah penting sekali sebenarnya ketahanan di bidang infrastruktur kesehatan di dorong dan menjadi bagian agenda dalam pembenahan insfrastruktur secara nasional,” jelas alumni FK UB itu.
Kemudian, berbicara tentang kemandirian di bidang kesehatan, Indonesia dinilai masih sangat lemah. Banyak persoalan yang muncul dalam memenuhi kebutuhan kesehatan dan support pelayanan kesehatan tidak cukup mandiri. Ketergantungan bahan baku obat dan alat digital ke luar negeri hampir 100 persen.
Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, Daeng berpesan kepada alumni UB untuk selalu berinovasi, memunculkan atau menularkan ide-ide baru, dan memperbaiki akselerasi serta membentuk jejaring alumni agar UB tetap eksis dan tampil lebih baik.
“Kecepatan inovasi dan ide harus kita dorong, kemudian kita benahi dengan baik, dan akselerasinya diperbaiki. Saya kira eksistensi UB akan semakin baik. Dari segi kesehatan selama Covid-19 ini mudah-mudahan ada irisan bagi bidang-bidang yang lain ekonomi maupun infrastruktur,”tandasnya. (Meg)