Kanal24, Malang– Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB) menggelar acara Halalbihalal Idul Fitri 1446 H dengan tema “Kembali Fitri, Mempererat Ukhuwah, Mengokohkan Etos Kerja.” Acara yang berlangsung di Ballroom Munir, Gedung B Fakultas Hukum UB (9/4/2025) ini dihadiri oleh civitas akademika, staf, dan dosen. Dekan FH UB menyampaikan pesan penting mengenai makna Idul Fitri dalam meningkatkan solidaritas dan produktivitas kerja.
Dekan Fakultas Hukum UB, Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum. menjelaskan bahwa acara halalbihalal ini bertujuan untuk menguatkan ukhuwah atau hubungan kekeluargaan di antara seluruh elemen di kampus.
“Idul Fitri ini adalah momen untuk kembali kepada fitrah sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. Setelah menjalankan ibadah puasa, membayar zakat, dan salat Id, kita juga harus meminta maaf kepada sesama manusia. Forum halalbihalal ini menjadi sarana untuk mempererat hubungan, baik dengan yang muslim maupun non-muslim, sehingga kita dapat memulai kembali dengan jiwa yang bersih dan hubungan yang harmonis,” jelasnya.
Dekan juga menekankan bahwa kebersamaan yang terjalin melalui acara ini diharapkan mampu mendukung terciptanya etos kerja yang lebih baik. “Dengan jiwa yang fitri dan hubungan antarmanusia yang lancar, kita bisa bekerja dengan tenang, ikhlas, dan semangat untuk mewujudkan visi dan misi Fakultas Hukum. Ini termasuk menyebarkan ilmu pengetahuan hukum secara global dan membangun sistem kerja yang lebih profesional di lingkungan fakultas,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Dekan FH UB juga menyoroti upaya fakultas untuk terus menginternalisasi budaya kerja yang baik sekaligus menginternasionalisasi pengaruh akademiknya. “Kami fokus membangun zona integritas dan memperbaiki tata kerja melalui standar operasional prosedur yang jelas. Dengan sistem yang baik, pekerjaan dapat berjalan lancar tanpa terlalu bergantung pada individu tertentu,” ujarnya.
Di sisi lain, internasionalisasi juga menjadi prioritas. Fakultas Hukum UB terus memperkuat hubungan dengan perguruan tinggi dan masyarakat dunia melalui penyebaran ilmu hukum.
“Kami berkomitmen menyampaikan pandangan yang kritis dalam proses pembentukan peraturan perundang-undangan, seperti yang baru-baru ini kami lakukan pada RUU TNI. Fakultas kami percaya bahwa meaningful participation masyarakat harus menjadi bagian dari proses legislasi yang demokratis,” jelasnya.
Dekan FH UB juga memberikan pandangan kritis terhadap sejumlah kebijakan hukum nasional yang masih menjadi polemik hingga hari ini. Diantaranya ia menyoroti perlunya menempatkan TNI, Polri, dan Kejaksaan sesuai dengan fungsi masing-masing.
“TNI seharusnya tetap fokus pada pertahanan negara dan tidak memasuki ruang-ruang sipil. Jika fungsi ini tercampur, profesionalisme mereka bisa terganggu, dan kita akan kewalahan menghadapi ancaman dari luar. Hal ini juga berlaku pada institusi lain seperti Polri dan Kejaksaan. Semuanya harus berada dalam koridor hukum yang jelas untuk menjaga pilar negara hukum,” tambahnya.
Acara halalbihalal ini bukan hanya menjadi momen silaturahmi, tetapi juga simbol harmoni di lingkungan kampus. “Kerukunan adalah kunci keberhasilan. Jika suasana kerja penuh konflik, bagaimana kita bisa bekerja dengan baik? Dengan saling memaafkan, kita bisa menciptakan suasana yang kondusif untuk bekerja lebih produktif,” ungkap Dekan.
Diharapkan dengan terlaksananya kegiatan ini, indikator kinerja utama Fakultas Hukum UB dapat tercapai, bahkan melampaui target. “Semoga suasana Idul Fitri ini membawa kebahagiaan, kesehatan, dan keberhasilan bagi seluruh keluarga besar Fakultas Hukum Universitas Brawijaya,” pungkasnya. (din/hil)