Kanal24, Malang – Halal Care PCR Mobile merupakan laboratorium bergerak atau bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk melakukan Uji Halal pada berbagai bidang industri.
General Manager LPH UB, Dr. Ir. Joni Kusnadi, M.Si. mengatakan bahwa Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) Universitas Brawijaya (UB) termasuk salah satu LPH yang mencoba merintis uji laboratorium tidak harus dilakukan di laboratorium statis, tapi bisa dilakukan secara mobile atau mendatangi lokasi usaha untuk uji laboratorium.
“LPH UB termasuk salah satu LPH yang mencoba merintis ke depannya itu untuk uji laboratorium tidak harus dilakukan di lab yang statis, seperti laboratorium yang ada sekarang,” kata Dr. Joni Kusnadi saat ditemui Kanal24, Rabu (24/05/2023).
General Manager LPH UB, Dr. Ir. Joni Kusnadi, M.Si. (Sukana/Kanal24)
Dr. Joni Kusnadi menjelaskan bahwa saat ini hanya ada satu laboratorium yang ada di Jawa Timur, yaitu Laboratorium Pengujian Halal UB yang terakreditasi ISO/IEC 17025. Menurutnya, jika semua dilakukan di satu tempat maka akan memakan banyak waktu dan tidak akan selesai tepat waktu. Oleh karena itu, LPH UB berencana untuk dapat melakukan uji laboratorium secara mobile / keliling.
Halal Care PCR Mobile Unit ini, seperti laboratorium pada umumnya, dilengkapi alat-alat laboratorium. Namun, alat-alat laboratorium tersebut ditempatkan di dalam mobil yang akan digunakan untuk berkeliling melakukan pemeriksaan. Sehingga, Halal Care PCR Mobile Unit ini dapat berjalan ke lokasi di mana produk dari pelaku usaha akan diperiksa kehalalannya.
Namun, dikarenakan Halal Care PCR Mobile Unit ini baru, Dr. Joni Kusnadi menjelaskan pihak LPH UB akan melakukan uji coba dan evaluasi.
Selain untuk memeriksa kehalalan suatu produk, Halal Care PCR Mobile juga untuk melakukan pengontrolan atau pengawasan. Jika produk dari para pelaku usaha sudah tersertifikasi halal, maka secara periodik perlu dicek apakah kehalalannya masih konsisten atau sudah berubah. Sebab, jika kehalalannya sudah berubah, maka sertifikat halalnya akan dicabut. Proses tersebut dapat dilakukan secara mobile.
“Juga untuk kontrol atau pengawasan, jadi untuk pelaku-pelaku usaha yang produknya sudah sertifikasi halal, mungkin secara periodik perlu dicek apakah memang benar masih konsisten seperti saat sertifikasi atau sudah berubah, sebab kalau sudah berubah kan bisa jadi sertifikat halalnya dicabut,” terang Dr. Joni Kusnadi.
Halal Care PCR Mobile ini diharapkan menjadi laboratorium berjalan yang memberi kemudahan untuk LPH UB dalam memeriksa atau menguji bahan atau produk yang mau diaudit dan juga menguntungkan bagi pihak pelaku usaha karena pelaku usaha juga tidak perlu menunggu terlalu lama atau membawa ke laboratorium karena Halal Care PCR Mobile akan datang ke lokasi untuk memeriksa dan hasilnya akan cepat.
Pelaku usaha yang disasar oleh LPH UB, menurut Dr. Joni Kusnadi adalah para pelaku usaha dari UB maupun umum yang ada di Jawa Timur dengan harapan Halal Care PCR Mobile ini dapat membantu melakukan audit dengan mudah dan cepat.
“Pelaku usaha yang disasar adalah pelaku usaha umum. Jadi yang terkait dengan pengguna ini bisa siapa saja. Nah, UB kebetulan memiliki salah satu LPH yang sudah terakreditasi. Tentu LPH UB dapat melakukan audit untuk semua pelaku usaha, sementara ini yang ada di Jawa Timur,” tutup Dr. Joni Kusnadi. (nid)