Kanal24, Malang – Wakil Presiden Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin, menekankan pentingnya peran pesantren dalam mencetak generasi yang berilmu, berdaya, dan aktif dalam pembangunan bangsa. Dalam Halaqah Pondok Pesantren se-Jawa Timur di Pondok Pesantren Salaf Al-Quran (PPSQ) Asy-Syadzili 1, Desa Sumberpasir, Kec. Pakis, Kab. Malang, Jumat (28/06/2024).
Dalam halaqah pondok pesantren yang mengusung tema ‘Penataan Ekonomi Pesantren Dalam Pemberdayaan Ekonomi Ummat Menuju Kemandirian Pesantren’ ini Wapres menegaskan pesantren harus menjadi pusat pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan masyarakat.
“Fondasi utama pesantren sebagai tempat pendidikan agama tidak boleh diabaikan,” kata K.H. Ma’ruf Amin.
Wapres juga mengangkat filosofi jihad dalam konteks pendidikan pesantren, menjelaskan dua jenis jihad yang harus dipahami dan dijalankan umat Islam: jihad berperang dan jihad belajar ilmu agama. Melalui jihad belajar ilmu agama, pesantren mampu mencetak SDM yang berilmu dan aplikatif dalam kehidupan bermasyarakat.
“Pesantren harus mampu melahirkan generasi yang bisa memimpin umat dengan ilmu yang mereka miliki,” tegasnya.
Selain itu, Wapres menekankan pentingnya regenerasi ulama untuk menjaga kesinambungan ilmu dan dakwah. “Regenerasi ulama sangat penting. Ulama yang mengambil ilmu dari hati manusia akan membawa ilmu tersebut hingga akhir hayat, sehingga perlu ada generasi yang melanjutkan peran mereka,” imbuhnya.
Wapres juga menyoroti peran pesantren dalam pemberdayaan ekonomi berbasis syariah, menyebut pentingnya pesantren membangun korporasi yang kuat untuk memfasilitasi masyarakat dan mengembangkan ekonomi berbasis syariah. “Pesantren perlu membangun korporasi yang kuat untuk memfasilitasi masyarakat dan mengembangkan ekonomi berbasis syariah. Ini akan menjadi kekuatan besar yang dapat memajukan umat dan bangsa,” jelasnya.
Sementara itu Ketua Yayasan Pendidikan dan Sosial (YPS) Asy-Syadzili, K.H. Mujib Syadzili, menekankan pentingnya peran pesantren dalam pemberdayaan ekonomi masyarakat. “Penataan perekonomian pesantren merupakan keniscayaan yang harus diwujudkan dalam membangun kemandirian pesantren. Dalam perwujudannya membutuhkan konsep yang jelas, terukur, dan berkesinambungan,” ujarnya.
Usai memberikan sambutan, Wapres meresmikan pembukaan Halaqah Pondok Pesantren se-Jatim dan Gedung YPS Asy-Syadzili, Graha Manarul Qur’an, dan Gedung SMK NU Sunan Ampel. Setelah itu, Wapres meninjau pameran produk-produk UMKM hasil karya para santri berbagai ponpes se-Jatim, termasuk produk olahan amplang ikan, sale pisang, keripik pisang, keripik singkong, keripik talas, layanan e-money, kopi, pupuk, dan sepatu.
Hadir dalam acara tersebut, Pj. Gubernur Jawa Timur Adhy Karyono, Bupati Malang M. Sanusi, Pj. Wali Kota Malang Wahyu Hidayat, para Pimpinan dan Pengasuh Ponpes Asy-Syadzili, para pimpinan ponpes, para ulama, serta para rektor dan civitas academica se-Jatim.(din)