KANAL24, Malang – Tren fashion motif shibori mulai digemari oleh para pecinta mode tanah air. Motif yang juga dikenal sebagai tie dye atau batik jumputan dan ikat celup sukses menjadi tren fashion estetik yang disukai kalangan muda. Hamparan Rintik menjadi salah satu UMKM yang memperkenalkan lebih jauh batik shibori.
Pendiri sekaligus pemilik Hamparan Rintik, Fikrah Ryanda Saputra mengaku suka menggambar sejak kecil dan mulai mencoba mendirikan Hamparan Rintik dari tahun 2017 yang diawali dengan printing. Namun, Fikrah beralih ke yang konvensional, yaitu membuat batik shibori.
“Kalo belajar secara formal nggak ya, tapi dari kecil sudah akrab dengan konvensional, jahit menjahit karena orang tua punya usaha itu dan aku bantu-bantu. Jadi, mungkin karena sudah akrab ya, jadi akhirnya suka,” terang Fikrah Ryanda Saputra.
Fikrah juga menjelaskan nama hamparan rintik berasal dari batik, yaitu babaran titik, kumpulan titik yang sinonimnya hamparan. Maka, jadilah nama Hamparan Rintik untuk UMKM yang mengangkat batik shibori yang motifnya disukai generasi muda.
Hamparan Rintik memiliki perbedaan dengan UMKM lain yang berada di bidang yang sama, yaitu membuat produk yang zero waste, jadi tidak ada limbah, tepatnya tidak ada sisa potong kain karena proses membuat kain itu panjang sekali, mulai dari mencelup sampai lain sebagainya yang membutuhkan waktu berhari-hari.
“Nah, waktu awal aku bikin, ternyata ini masalahnya. Kenapa sih batik tulis itu selalu mahal? Karena 1%-nya panjang, akhirnya orang pakai batik yang penting pakai batik. Gimana caranya biar murah, ya jangan terlalu rapat motifnya,” kata Fikrah.
Inovasi yang dilakukan Hamparan Rintik adalah UMKM ini tidak hanya menjual kain meteran saja, tapi juga tergantung mau berkolaborasi dengan UMKM atau komunitas apa. Contohnya, Hamparan Rintik berkolaborasi dengan pengrajin tas. Teman-teman pengrajin tas membutuhkan kain ukuran hanya 20 x 20 cm. Maka, Hamparan Rintik akan memproduksi dengan kain berukuran kecil dengan jumlah tertentu, namun tetap mengutamakan kuantitas. Maka, perputaran yang diterima akan lebih cepat dan bisa lebih murah lagi.
Fikrah menerangkan bahwa pakaian yang didesain Hamparan Rintik rata-rata berbentuk outer dan desainnya lebih banyak dilipat-lipat. Sehingga, orang yang mengenakan pakaian Hamparan Rintik dapat mengenakan pakaian sehari-hari yang ditambah dengan outer dari Hamparan Rintik. Warna-warna yang dipilih Hamparan Rintik juga lebih ke biru dan coklat karena memang dua warna ini banyak dipilih oleh pelanggan Hamparan Rintik.
Hamparan Rintik memiliki rencana untuk akhir tahun 2022, yaitu Hamparan Rintik akan menggelar Pameran Jelang Julang, jelang artinya menjelang atau menyambut, sementara julang adalah sesuatu yang tinggi. Jadi, harapannya pameran yang akan selalu diadakan tiap tahun untuk menyambut sebuah harapan tinggi. Pameran ini akan memamerkan seni kriya tekstil, fashion, dan sandang.(nid)