KANAL24, Jakarta – Saham lima bank terbesar di tanah air kategori Buku IV (modal inti di atas Rp 20 triliun) kompak mengalami pelemahan dalam perdagangan hari ini. Kondisi akibat kecemasan investor akan resiko resesi yang bisa memperburuk kinerja industri perbankan.
Mengutip data perdagangan di BEI, Senin (18/5), pukul 12.10 WIB, harga saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk berada pada level 2.180. Posisi harga saham emiten berkode BBRI ini melemah 60 poin atau 2,7% dibandingkan penutupan perdagangan terakhir. Begitu pula harga saham PT Bank Mandiri Tbk berada pada level 3.700. Posisi harga saham emiten berkode BMRI ini melemah 60 poin atau 1,6% dibandingkan penutupan perdagangan terakhir.
Harga saham PT Bank Central Asia Tbk berada pada level 23.850. Posisi harga saham emiten berkode BBCA ini melemah 75 poin atau 0,3% dibandingkan penutupan perdagangan terakhir. Selanjutnya, harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk berada pada level 3.330. Posisi harga saham emiten berkode BBNI ini melemah 10 poin atau 0,3% dibandingkan penutupan perdagangan terakhir.
Terakhir, harga saham PT Bank CIMB Niaga Tbk berada pada level 600. Posisi harga saham emiten berkode BNGA ini melemah 5 poin atau 0,8% dibandingkan penutupan perdagangan terakhir.
Analis Sucor Sekuritas, Hendriko Gani mengatakan industri perbankan mengalami tekanan besar akibat dampak meluasnya wabah virus corona. Otomatis ini mempengaruhi kinerja saham emiten perbankan. “Ini karena ketakutan investor akan terjadi resesi dan mempengaruhi kinerja bank ke depannya,” kata Hendriko , Senin (18/5/2020).
Hendriko menepis anggapan kekhawatiran akan kebijakan bank jangkar turut membebani kinerja saham emiten bank besar. “Sepenglihatan saya bank jangkar ini sih nggak memperburuk kinerja bank, malah membantu likuiditas bank,” ujar Hendriko.
Sebagaimana diketahui, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menggaungkan rencana penunjukan bank jangkar sebagai penyangga likuiditas. Untuk menjadi bank jangkar, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi oleh bank. Namun hampir pasti umumnya adalah bank-bank besar di tanah air.
Kebiajakan penunjukan bank jangkar merupakan upaya regulator dan pemerintah untuk memastikan kebutuhan likuiditas perbankan di tengah meningkatnya permintaan restrukturisasi kredit akibat pandemi Covid-19 tetap terpenuhi.(sdk)