Kanal24 – Dalam peringatan Hari Anak Sedunia (20/11/2022) yang mengusung tema “Inclusion, for every child“, inklusi untuk setiap anak, United Nations Children’s Fund (UNICEF) melalui official instagramnya menyoroti berbagai kekerasan yang terjadi di berbagai belahan dunia salah satunya 580 anak yang tewas akibat konflik antar negara.
Sejak awal tahun 2022, hampir 580 anak tewas dalam konflik atau kekerasan di beberapa negara di kawasan Timu Tengah dan Afrika Utara. Anak-anak di kawasan tersebut mengalami dampak dari konflik antar negara seperti kekerasan komunal, peledak persenjataan dan sisa-sisa perang, serta kerusuhan politik dan sosial yang meluas ke beberapa negara termasuk Iran, Irak, Libya, Sudan, Suriah, Yaman, dan di konflik israel-palestina.
UNICEF juga mendapatkan laporan sekitar 50 anak dilaporkan tewas dalam kerusuhan publik di Iran. Lebih mengejutkan kasus seorang anak bernama Kiyah berusia 10 tahun yang ditembak mati saat berada di mobil bersama keluarganya.
Terhitung 49 anak di negara bagian palestinaa terbunuh sejak awal tahun 2022. Di Libya, kekerasan di Tripoli pada awal tahun menewaskan sedikitnya 3 anak. Sementara itu di Iraq, ledakan persenjataan dari konflik sebelumnya telah menewaskan dan menimbulkan korban luka sejumlah 65 anak.
Melalui data tersebut UNICEF memberikan peringatan kepada negara-negara pihak Konvensi Hak-Hak Anak PBB berkewajiban untuk melindungi anak-anak dalam situasi konflik dan kekerasan serta menjamin hak mereka untuk hidup dan bebas berekspresi.
Hari Anak Sedunia seharusnya menjadi agenda untuk advokasi, promosi dan merayakan hak-hak anak, serta mewujudkan dalam tindakan yang mempengaruhi dunia menjadi tempat yang lebih baik dan aman bagi anak-anak.