Kanal24, Kota Batu – Perhatian terhadap kelestarian sumber daya air kini semakin mengemuka, terlebih saat perubahan iklim dan degradasi lingkungan terus menjadi ancaman nyata. Dalam momentum peringatan Hari Sungai Nasional, pada Minggu (27/7/2025), Perum Jasa Tirta I (PJT I)—BUMN pengelola sumber daya air di lima Wilayah Sungai Indonesia—menggelar serangkaian kegiatan bersama komunitas Sabers Pungli (Sapu Bersih Sampah Nyemplung Kali) dan warga setempat di Sungai Jowo, Desa Giripurno, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Sungai Jowo sendiri merupakan bagian penting dari Hulu Sungai Brantas yang selama ini menjadi sumber air utama di Jawa Timur.
Kegiatan ini melibatkan berbagai elemen masyarakat mulai dari pelajar, komunitas lokal, pegiat budaya, organisasi lingkungan, pemerintah kota, hingga tokoh masyarakat. Kegiatan berlangsung sejak pagi hari dan dikemas dalam bentuk ritual budaya, kerja bakti, edukasi, lomba, hingga kampanye digital, menyatukan pesan bahwa pelestarian sungai adalah tanggung jawab bersama.

Ritual Air dan Kegiatan Kolektif di Hulu Brantas
Acara dimulai dengan Ritual Banyu, sebuah pertunjukan budaya yang mengangkat kearifan lokal melalui prosesi Ngupokoro Banyu, Larung Sesajen, Larung Ikan, dan Tari Tirto Wening. Prosesi ini dimaknai sebagai bentuk penghormatan dan permohonan maaf kepada alam, khususnya air sebagai sumber kehidupan.
Setelah prosesi, ratusan peserta turun langsung melakukan aksi bersih sungai. Sampah yang mengendap di bantaran dan dasar sungai diangkat secara kolektif oleh warga, pelajar, komunitas, hingga pejabat pemerintahan. Aksi ini tidak hanya menjadi simbol, tetapi langkah nyata dalam menjaga kebersihan sumber air di hulu yang sangat vital bagi Jawa Timur.
Berlanjut dari aksi bersih-bersih, kegiatan penanaman pohon dan pemasangan pipa biopori juga dilakukan. Penanaman ini bertujuan memperkuat konservasi daerah tangkapan air, sementara biopori difungsikan untuk meningkatkan daya serap air tanah, sebagai antisipasi erosi dan banjir.
Slametan, Lomba, dan Workshop Edukasi
Rangkaian acara semakin semarak dengan lomba anak-anak, kompetisi foto dan video bertema sungai, serta mini workshop dari JKPKA (Jaringan Kerja Pemantauan Kualitas Air). Workshop ini memperkenalkan metode sederhana bagi masyarakat dalam memantau kualitas air secara mandiri dan rutin.
Salah satu momen simbolik adalah slametan atau doa bersama yang diakhiri dengan tumpengan dan sarapan bersama seluruh peserta, memperkuat semangat kebersamaan lintas generasi dan lintas instansi.

Wali Kota Batu Turun ke Sungai
Wali Kota Batu, H. Nurochman, S.H., M.H., turut hadir dan terjun langsung ke Sungai Jowo. Ia menekankan pentingnya gerakan pelestarian yang menyasar anak-anak dan pelajar sebagai agen perubahan.
“Kesadaran masyarakat mulai tumbuh. Tapi kita ingin gerakan ini diperluas, bahkan bisa dilakukan serentak di berbagai titik sungai. Anak-anak harus menjadi agen yang menyuarakan pentingnya mencintai lingkungan sejak dini,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan komitmen Pemerintah Kota Batu untuk mendukung gerakan lingkungan yang berkelanjutan dan mengajak masyarakat tidak hanya berpikir, tetapi juga bertindak nyata.

Rivluencer: Kampanye Kreatif untuk Sungai Lestari
Salah satu inisiatif baru yang diluncurkan dalam peringatan Hari Sungai Nasional 2025 adalah program Rivluencer. Program ini merupakan ajakan terbuka bagi generasi muda untuk menjadi influencer sungai—menggunakan kekuatan media sosial untuk menyuarakan pentingnya menjaga sungai.
Yulia Puspitaningroem, Kepala Subdivisi Komunikasi Korporat dan Umum PJT I, menjelaskan bahwa Rivluencer merupakan bentuk kampanye partisipatif yang akan berlangsung selama sebulan, dari 27 Juli hingga 27 Agustus 2025.
“Kami ingin menciptakan ruang bagi publik untuk bisa menyuarakan kepeduliannya terhadap sungai. Melalui konten-konten ajakan, edukasi, dan kampanye kreatif, generasi muda bisa menjadi juru bicara konservasi air di era digital,” jelasnya.
Konten-konten yang dihasilkan dalam program Rivluencer akan dikurasi dan disebarluaskan melalui platform resmi PJT I, serta menjadi bagian dari gerakan yang diharapkan dapat diperluas ke lima Wilayah Sungai yang dikelola PJT I.

Harapan Keberlanjutan
Acara yang dihadiri lebih dari 300 peserta ini juga mendapat respons positif dari berbagai kalangan. Adelia Putrie Lorenda, Nimas Kota Batu menyampaikan antusiasmenya, “Ini kegiatan luar biasa. Sungai adalah sumber kehidupan. Kalau tercemar, kita semua yang rugi. Harapannya kegiatan seperti ini bisa menjadi program bulanan atau rutin, bukan hanya seremoni tahunan.”
Peringatan Hari Sungai Nasional di Sungai Jowo menjadi wujud nyata aksi kolaboratif yang bisa menggugah kesadaran publik dan menciptakan dampak ekologis yang berkelanjutan. Dengan menyatukan budaya, edukasi, aksi nyata, dan inovasi digital melalui Rivluencer, PJT I mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terus merawat sungai, mulai dari hulunya.(Din/Dpa)