Kanal24, Malang – Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) kembali mengirimkan mahasiswa terbaik dari seluruh Indonesia untuk menempuh studi perguruan tinggi di luar negeri. Kali ini, sebanyak 8 awardee yang merupakan mahasiswa vokasi dari Universitas Brawijaya akan diberangkatkan untuk belajar selama satu semester.
IISMA merupakan program beasiswa dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia untuk membiayai pelajar Indonesia dalam program mobilitas satu semester di universitas terkemuka dan industri terkemuka di luar negeri. Beasiswa ini menawarkan dua skema untuk mahasiswa sarjana dan vokasi.
Tahun ini, program IISMA sangat diminati dengan angka pendaftaran tertinggi, yaitu sejumlah 12.704 mahasiswa menurut Kemendikbudristek. Berbeda dari tahun sebelumnya, terdapat penambahan di tahun 2023 terkait jumlah kampus di luar negeri yang akan menerima mahasiswa dari program IISMA, sehingga jumlah mahasiswa yang diterima juga meningkat.
Sekretaris International Relation Office (IRO) Vokasi UB, Andira Dwi Wiranugraha dalam wawancara bersama UB Medcom menyampaikan bahwa mahasiswa vokasi yang lolos IISMA tahun 2023 terdiri dari beberapa bidang studi yang berbeda. Sebanyak 3 orang dari Keuangan dan Perbankan (D3), 2 orang dari Teknologi Informasi (D3), 1 orang dari Desain Grafis (D4), dan 2 orang dari Manajemen Perhotelan (D4).
Andira menambahkan, para mahasiswa vokasi yang diterima IISMA 2023 masih berada pada proses pengurusan administrasi, yang akan dibantu oleh pihak kampus, terutama dari IRO Vokasi UB dan pihak akademik vokasi UB.
“Proses setelah pengumuman, mahasiswa melakukan konfirmasi ke pihak kampus. Langkah selanjutnya, mahasiswa mempersiapkan Visa, surat kesanggupan untuk mengikuti IISMA dari awal hingga akhir, dan persiapan ke arah administrasi yang akan terus dibimbing pihak kampus.” jelas Andira.
Selain bagian administrasi, Andira menjelaskan 8 mahasiswa vokasi akan ditentukan dosen pendamping yang akan membantu monitoring selama pelaksanaan program IISMA. Peran IRO dan akademik Vokasi UB bekerjasama dalam mem plotting dosen pendamping dan pengarahan kepada dosen terkait program IISMA secara keseluruhan. Sehingga, bisa membantu kedelapan mahasiswa vokasi dalam menjalani program IISMA selama 1 semester.
“Kedelapan mahasiswa yang lolos akan terus didampingi, diberi arahan, dan apabila terdapat pertanyaan pasti akan dibantu jawab. Dan, ketika terdapat pertanyaan yang perlu disampaikan ke pihak panitia IISMA, pihak kampus akan membantu.” ujarnya
Satu semester dari tiap kampus luar negeri yang dituju berbeda, bisa 4 hingga 6 bulan. Andira menegaskan, 8 awardee tidak akan dilepas secara sendirian dan akan terus dibantu oleh pihak kampus.
“Yang pasti, delapan awardee tersebut akan didampingi dari titik sekarang ini sampai mereka kembali dari kampus luar negerinya. Dan ada post administrasi, seperti pengumpulan laporan akan tetap didampingi oleh pihak akademik vokasi dan IRO Vokasi UB.” tegasnya. (rbs)