Kanal24, Malang – Tingginya permintaan masyarakat terhadap makanan milenial atau fast food mengundang keprihatinan dari Prof. Dr. Ir. Abdul Wahib Muhaimin, MS. Ia tergerak untuk mengembangkan gagasannya mengenai konsep Healthy Food Choice sebagai tren kuliner menggantikan makanan milenial.
Dalam pidatonya di pengukuhan profesornya, Abdul Wahib menyampaikan bahwa mayoritas gangguan kesehatan yang dialami anak muda di bawah usia 30 tahun disebabkan oleh konsumsi fast food yang berlebihan. Oleh karena itu, dibutuhkan pemetaan kontrol mutu keinginan dan kesadaran dalam mengonsumsi makanan yang memperhatikan usia serta kesehatan mereka.
Generasi milenial yang saat ini berada pada usia produktif adalah generasi yang paling berpengaruh terhadap munculnya tren-tren di masyarakat, termasuk tren kuliner. Kebiasaan mereka dianggap bisa mengubah pandangan masyarakat secara umum mengenai tren kuliner.
“Bisnis sekarang sangat memperhatikan apa yang dicari generasi ini ketika membuat keputusan pembelian, dan mencari cara baru untuk memenuhi selera dan preferensi milenial,” ujar Abdul Wahid.
Masyarakat usia produktif yang didominasi oleh generasi milenial cenderung menyukai sesuatu yang cepat dan praktis. Hal ini menyebabkan makanan cepat saji yang dinilai sebagai pilihan tepat, menjadi sebuah tren di kalangan masyarakat luas.
“Kebanyakan fast food memiliki tinggi kalori dan rendah gizi, walaupun ada juga fast food yang rendah kalori dan tinggi gizi. Masalahnya, sebagian besar konsumen terutama remaja dan anak-anak, jarang memesan makanan yang tergolong sehat saat makan di restoran cepat saji,” tutur profesor dari Fakultas Peternakan UB tersebut.
Melihat perilaku konsumen yang tidak sehat, Abdul Wahid menyampaikan pidato ilmiah berjudul “Mutu Keinginan dan Healthy Food Choice dalam Hubungannya dengan Kepuasan dan Kesehatan Konsumen Makanan Milenial. Ia mengusung konsep Healthy Food Choice sebagai alternatif bagi konsumen milenial dalam memutuskan perilaku konsumsi yang lebih baik.
Abdul Wahid menjelaskan, konsep Healthy Food Choice merupakan bagian dari ilmu perilaku konsumen yang membahas tentang teori keinginan, kesadaran, dan kepuasan konsumen. Disamping kepuasan, pilihan terhadap makanan sehat menjadi keinginan konsumen demi kesehatan dan kesejahteraan mereka di masa mendatang. Hal ini penting menjadi pertimbangan untuk mengembangkan konsep tersebut.
“Generasi milenial sudah mulai mementingkan gaya hidup sehat, diet seimbang dan kesehatan umum. Meskipun konsepnya mungkin sedikit kabur, kesehatan mengacu pada dorongan untuk hidup yang sehat juga memuaskan,”
Yang dimaksud dengan pola hidup sehat adalah gaya hidup yang seimbang antara pola makan, istirahat yang cukup, dan aktif berolahraga. Kesadaran masyarakat akan Healthy Food Choice dapat tumbuh berkat tersedianya pengetahuan dan pengalaman mengenai pola hidup sehat.
Di akhir orasinya, ia menegaskan bahwa keinginan, kesadaran, dan kesehatan konsumen makanan milenial berhubungan erat dengan usia konsumen. Semakin tinggi tingkat kesadaran, maka akan berdampak terhadap kesehatan konsumen di masa mendatang. (nad)