Kanal24 – Melalui seminar “Women in Tech: Tech for Her, Tech with Her, Tech by Her”, perusahaan teknologi Huawei berkomitmen untuk mendorong sinergi ekosistem untuk mengurangi kesenjangan gender digital dan memberdayakan perempuan Indonesia (25/9/2022).
Kegiatan ini merupakan kolaborasi Huawei dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia (KPPPA), Badan Siber dan Sandi Negara Republik Indonesia (BSSN), dan Telkom University.
“Huawei percaya bahwa di era digital, wanita akan menjadi landasan industri teknologi. Peningkatan partisipasi dan pemberdayaan perempuan akan membuka seluruh dunia kemungkinan baru dan membawa kemajuan teknologi serta bisnis baru ke dunia,” kata Director of Government Affairs Huawei Indonesia Yenty Joman.
Upaya ini diharapkan mendorong penyediaan teknologi TIK bagi perempuan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan kesejahteraan perempuan. mendorong partisipasi perempuan dalam industri teknologi, pemberdayaan perempuan; dan menyiapkan pemimpin perempuan yang bisa tampil di berbagai lembaga dan organisasi berbasis teknologi.
“Huawei berkomitmen untuk membantu wanita berbakat terlibat dalam teknologi serta memberikan lebih banyak peluang dan platform bagi wanita untuk mengeluarkan potensi mereka dan membawa kita ke masa depan yang lebih sejahtera dan adil,” imbuhnya.
Deputi Bidang Kesetaraan Gender Kementerian PPPA, Lenny N. Rosalin menekankan pentingnya kolaborasi multi-stakeholder untuk mencapai kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan selama Presidensi Indonesia pada G20 Ministerial Conference on Women’s Empowerment, yaitu ekonomi perawatan pascapandemi, menutup kesenjangan gender digital dan kewirausahaan perempuan.
Saat ini, perempuan berperan dalam mendukung perekonomian Indonesia melalui kewirausahaan. Lebih dari 50%pengusaha adalah perempuan. Sementara itu, sektor UMKM saat ini menyumbang hingga 60% dari PDB Indonesia.
Asri Setyowati, koordinator kelompok kebijakan standar dan pemantauan SDM keamanan BSSN, menekankan bahwa perempuan memiliki peluang yang sangat baik untuk memasuki bidang teknologi ICT, khususnya keamanan siber, mengingat terbukanya 3,5 juta pekerjaan baru di bidang ini pada tahun 2021. Menurut Cybersecurity Ventures, sejak 2013, telah terjadi peningkatan 3,5 kali lipat dalam 1 juta pekerjaan baru di seluruh dunia hanya dalam delapan tahun.
“Ini kesempatan emas untuk sekaligus menegakkan kesetaraan gender serta meningkatkan kontribusi perempuan terhadap ekonomi digital melalui peningkatan kompetensi dan kemampuan perempuan di ranah siber selain penguasaan teknis operasional dan profesional di bidang siber,” kata dia.