KANAL24, Tulungagung – Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung bakal memiliki gedung perpustakaan baru. Gedung ini dibangun lima lantai dengan luas bangunan mencapai 3.917 meter persegi.
Gedung ini dibangun dengan skemq pembiayaan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun anggaran 2019 senilai Rp25miliar.
Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Ruchman Basori saat meninjau lokasi, (Kamis, 19/09), mengatakan melalui dana SBSN, sejak 2015 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) membangun berbagai ruang pembelajaran, perpustakaan, laboratorium, student center, asrama ma’had al-jamiah, dan lainnya.
Kepada pelaksana pembangunan, tim pengawas proyek, dan tim pokja, Ruchman berpesan agar melaksanakan pembangunan tidak semata-mata berorientasi materi tetapi diniatkan pada pembangunan kualitas anak bangsa. “Membangun fisik hakikatnya adalah mempersiapkan masa depan Indoesia yang akan dipanen puluhan tahun kedepan,” kata Alumni UIN Walisongo ini.
Salah satu tim teknis SBSN IAIN Tulungagung Khoirul Anam mengatakan pembangunan yang dimulai pada 15 Juli dan akan berakhir pada 31 Desember 2019 ini nantinya akan menjadi bangunan perpustakaan termegah di Kota Tulungagung.
Perpustakaan akan dilengkapi dengan entrance, ruang resepsionis dan Informasi, mini galeri, mini stage, ruang baca dan belajar komunal, ruang baca dan belajar personal, ruang baca dan belajar kelompok.
Selain itu, lanjut Wakil Dekan II FTIK ini, ada ruang koleksi, ruang pengadaan dan pengolahan koleksi, ruang perawatan koleksi, ruang koordinator otomasi, ruang rapat, ruang pelayanan sirkulasi, ruang pelayanan referensi, ruang pelayanan umum, ruang pamer, ruang persiapan, ruang peralatan, ruang seminar/workshop, ruang operator, ruang tunggu/lounge dan ruang pengelola.
Terpisah, Rektor IAIN Tulungagung Maftukhin Rasmani mengatakan, kampusnya adalah satu di antara sekian IAIN yang sedang bersiap untuk bertransformasi menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). “Pembangunan perpustakaan dan fasilitas pendidikan yang sedang dan telah dibangun adalah bagian integral mempersiakan transformasi IAIN menjadi UIN Tulungagung,” katanya.
“Kami bersyukur atas kepercayaan dari Kementerian Agama untuk mengelola pembangunan sarana prasarana pendidikan yang dibangun dengan dana SBSN,” sambung Guru Besar Filsafat ini.
Maftukhin mengatakan perpustakaan sebagai jantung kekuatan akademik, menjadi tempat berseminya konsep dan gerakan kampus dakwah dan peradaban. Selain itu tentu saja didukung dengan ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas, kultur dan budaya akademik yang mendukung.
“Kehadiran perpustakaan yang representatif sangat ditunggu oleh sivitas akademika IAIN Tulungagung untuk mendukung semangat belajar dan melakukan penelitian,” kata Maftukhin.
Ruchman Basori melakukan monitoring pelaksanaan pembangunan Gedung perpustakaan dengan dana SBSN didampingi Khoirul Anam dan Muh. Isno selaku Pokja, dan Tim Pengawas serta pihak kontraktor.(sdk)