KANAL24, Malang – Meninggalnya Presiden ke 3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie kemarin (11/9/2019) meninggalkan duka yang mendalam bagi rakyat Indonesia tak terkecuali bagi Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak. Kepada media, Emil yang ditemui seusai acara di Universitas Brawijaya mengatakan bahwa sebenarnya dirinya sudah memiliki janji bertemu dengan BJ Habibie sejak lama.
“Jujur, sudah sejak lama saya ada rencana untuk bertemu beliau. Saya diminta merahasiakan bahwa beliau sebenarnya sedang dirawat. Tapi, saya berpikir kok gak keluar-keluar dari perawatan. Jadi ini sebenarnya sudah agak lama Pak Habibi dirawat,”ungkapnya.
Lebih lanjut, menurut Emil sudah sekitar satu bulan lebih Habibie berkenan untuk menerima kunjungannya, akan tetapi ternyata takdir berkata lain, BJ Habibie harus berpulang.
Terkait dengan tema apa yang akan didiskusikan dengan BJ Habibie, Emil mengatakan kunjungan yang sudah direncanakan adalah dalam rangka meminta wejangan agar Jawa Timur dibangun berlandaskan teknologi. Habibie lah yang menurut Emil paling tepat untuk hal tersebut.
“Saya dari SD mengidolakan beliau, beliau bukan hanya presiden tapi juga menristek paling legendaris dalam pandangan saya. Karena di era beliau lah saya benar-benar mendapat dorongan untuk menjadi seorang scientist. Saya belum pernah bertemu dengan beliau secara langsung. Hanya saja saat saya SD waktu beliau masih menjadi Menristek, saya hanya bisa melihat dari jauh waktu itu saya menjadi siswa berprestasi di DKI Jakarta,”terang Emil.
Mantan Bupati Trenggalek ini mengatakan, Habibie sangat merindukan dan mencintai almarhumah Ainun, sehingga ini reunited bagi beliau. Tapi disisi lain, kita kehilangan sekali sosok teknokrat yang benar-benar berjuang untuk kemajuan teknologi. Mudah-mudahan ini bisa menjadi ekapkol bagi kita. Kita membutuhkan lebih banyak lagi tokoh-tokoh bangsa yang memang berkomitmen demi kemajuan teknologi bangsa.
“Negara kita ini kepulauan, kita butuh pesawat untuk mobilisasi demi pembangunan. Project yang sekarang diteruskan oleh Ilham Habibie adalah project yang sebenarnya cocok untuk lintas pulau, jadi kita harus dukung bersama karena itu wujud kita untuk menghargai almarhum,” pungkasnya. (meg)