KANAL24, Jakarta – Pada perdagangan akhir pekan ini, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) akan mengalami konsolidasi minor dalam kecenderungan menguat, setelah kemarin berakhir di zona merah dengan penurunan tipis sebesar 0,06 persen ke level 6.335.
Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah,di Jakarta, Jumat (21/6), mengatakan, secara teknikal laju IHSG terkonsolidasi dan mencoba untuk mendekati level 6.400 yang merupakan target terdekat sebelum kembali menjenuh.
Dia mengatakan, candlestick terlihat bearish counter attack pada area upper bollinger bands, meski indikator stochastic dan RSI berpeluang positif.
“Sehingga, kami memperkirakan IHSG akan bergerak terkonsolidasi dan mencoba breakout resistance dengan kisaran support-resistance6. 273-6.360,” katanya.
Menurut Lanjar, pada perdagangan kemarin mayoritas bursa saham Asia ditutup menguat, tercermin dari kenaikan indeks Nikkei (+0,6 persen ), Topix (+0,3 persen), Hang Seng (+1,24 persen) dan Shanghai (+3,03 persen).
Sementara itu, kemarin IHSG ditutup melemah 0,06 persen ke level 6.335,setelah bergerak terkosolidasi. Indeks sektor konsumer yang melemah(-0,81 peren) dan indeks aneka industri (-0,81 persen) menjadi penekan IHSG , sedangkan indeks industri dasar mampu menguat (+1,48 persen) dan properti (+1,37 persen). “Investor asing tercatat net buy Rp278,74 miliar,” ucap Lanjar.
Adanya peluang kenaikan pada laju IHSGyang berada dalam fase konsolidasi, Lanjar menyodorkan delapan saham yang bisa dimainkan pelaku pasar, yakni:
1. PT Bisi International Tbk (BISI)
2. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP)
3. PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI)
4. PT Wika Beton Tbk (WTON)
5. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN)
6. PT Adaro Energy Tbk (ADRO)
7. PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA)
8. PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC). (sdk).