KANAL24, Jakarta – Pada perdagangan hari ini, laju Indeks Harga Saham Gabujgan ( IHSG ) diperkirakan melanjutkan proses penguatan, setelah kemarin mampu berbalik arah ke zona hijau dan berakhir melonjak 1,02 persen ke level 6.278.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, indikator MACD berhasil membentuk pola golden cross di area negatif, sedangkan indikator Stochastic dan RSI masih terlihat berada di area netral.
“Di sisi lain, terlihat pola long white opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG, sehingga indeks berpeluang menuju area level resistance terdekat,” kata Nafan, di Jakarta, Rabu (28/8/2019).
Dia mengatakan, saat ini support pertama dan kedua berada di level 6.214 dan 6.161, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 6.319 dan 6.381.
Dengan demikian, jelas Nafan, adanya peluang kenaikan lanjutan pada laju IHSGhari ini bisa disikapi pelaku pasar dengan mengakumulasi enam saham berikut:
1. PT Bank Permata Tbk (BNLI), Daily (Rp985) (RoE: 6,01%; PER: 19,25x; EPS: 51,18; PBV: 1,16x; Beta: 1,3). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis tengah bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp965-990, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.035, 1.065, 1.085 dan 1.180. Support: Rp950.
2. PT GMF AeroAsia Tbk (GMFI), Daily (Rp206) (RoE: 4,28%; PER: 29,05x; EPS: 7,16; PBV: 1,24x; Beta: N/A). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp202-208, dengan target harga secara bertahap di level Rp220, 234 dan 344. Support: Rp200 dan 190.
3. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), Daily (Rp2.850) (RoE: 42,49%; PER: 24,57; EPS: 116,42; PBV: 10,44x; Beta: 0,84). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat morning star candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp2.840-2.860, dengan target harga secara bertahap di level Rp2.960, 3.050 dan 3.140. Support: Rp2.780.
4. PT Kimia Farma Tbk (KAEF), Daily (Rp3.080) (RoE: 3,03%; PER: 212,64x; EPS: 14,72; PBV: 6,38x; Beta: 1,98). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat bullish homing pigeon candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp3.060-3.090, dengan target harga secara bertahap di level Rp3.190, 3.240, 3.440, 3.640 dan 3.840. Support: Rp3.040.
5. PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), Daily (Rp1.125) (RoE: 3,21%; PER: 54,35x; EPS: 20,70; PBV: 1,75; Beta: 2,27). Pergerakan harga saham telah menguji garis MA-120 sehingga peluang terjadinya penguatan terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp1.115-1.125, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.185, 1.240 dan 1.470. Support: Rp1.010.
6. PT Timah Tbk (TINS), Daily (Rp960) (RoE: 16,89%; PER: 5,90x; EPS: 162,84; PBV: 1,00x; Beta: 1,52). Pergerakan harga masih bertahan di atas garis bawah bollinger dan terlihat pola upward bar yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada kisaran Rp950-970, dengan target harga secara bertahap di level Rp1.000 dan 1.120. Support: Rp950 dan 900. (sdk)