KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan berbalik arah terkoreksi minor, setelah akhir pekan lalu hanya mampu mencatatkan penguatan sebesar 0,14 persen ke level 4.973.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD telah membentuk pola dead cross di area positif, sementara indikator Stochastic maupun RSI sudah menunjukkan posisi yang berada di area netral.
“Di sisi lain, terlihat pola shooting star candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi wajar pada pergerakan IHSG,” jelas Nafan, di Jakarta, Senin (6/7/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata dia, saat ini pergerakan IHSG akan berupaya untuk mempertahankan level support di posisi 4.865, sedangkan target resistance terdekat yang akan digapai berada di posisi 5.097.
Dengan demikian, jelas Nafan, adanya potensi koreksi wajar pada laju IHSG awal pekan ini, investor direkomendasikan untuk mempertimbangkan akumulasi pembelian saham BBNI, BSDE, CTRA, PWON, WSKT dan WTON.
Sementara itu, menurut analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini akan berada pada rentang support-resistance di level 4.789-5.018 dalam kecenderungan terkonsolidasi
Baca juga:
Sepekan Lalu Nilai Transaksi BEI Kembali Turun Jadi Rp6,43 Triliun
“Gelombang tekanan terlihat belum akan berakhir dalam pergerakan IHSG. Kondisi ini juga diiringi oleh sentimen dari pergerakan market global dan regional serta capital outflow yang masih terjadi,” kata William.
Lebih lanjut William menambahkan, data perekonomian tentang tingkat kepercayaan konsumen yang akan dilansir hari ini bakal mewarnai laju IHSG. “Hari ini pergerakan IHSG berpotensi terkonsolidasi,” ucapnya.
Nah, di tengah potensi pergerakan IHSG yang berada dalam kecenderungan tertekan, William menyodorkan sejumlah saham yang bisa dicermati pelaku pasar, yakni SMGR, TBIG, BBCA, INDF, GGRM, AKRA, AALI dan JSMR. (sdk)