KANAL24, Jakarta – Pada perdagangan akhir pekan ini, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bakal tertekan aksi jual lanjutan, setelah kemarin terkoreksi 0,9 persen ke level 6.058.
Menurut analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, pergerakan IHSG breakout support Moving Average 50-Day (MA50), setelah gagal mengonfirmasi whipsaw pada MA20.
“Sinyal ini memberi indikasi adanya pelemahan lanjutan pada akhir pekan yang kembali menguji support MA200,” kata Lanjar, di Jakarta, Jumat (27/8/2021).
Lebih lanjut dia menyebutkan, pergerakan dari indikator Stochastic dan RSI mulai menjenuh pada area overbought. “Sehingga, pergerakan IHSG diperkirakan masih diwarnai aksi jual, dengan kisaran support-resistance di level 6.012-6.108,” ujar Lanjar.
Dengan demikian, kata dia, potensi terjadinya pelemahan lanjutan pada laju IHSG bisa disikapi investor dengan mengakumulasi pembelian saham ADRO, BBRI, INDY, PTBA, UNTR dan LPPF.
Perkiraan senada disampaikan analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Suryawijaya, yang mengatakan pergerakan IHSG akan kembali tertekan. Adapun rentang support-resistance yang dimiliki IHSG berada di level 5.872-6.123.
“Perkembangan dari pergerakan IHSG pada pekan terakhir di bulan kedelapan 2021, terlihat masih betah berada dalam area konsolidasi dengan potensi tekanan yang masih cukup besar dalam rentang jangka pendek,” papar William.
Sehingga, jelas dia, pola pergerakan IHSG yang sejatinya sideways selama bulan ini memiliki peluang untuk berakhir terkoreksi secara terbatas. Namun momentum ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian. “Hari ini IHSG berpotensi berada dalam tekanan,” ucap William.
Maka, menurut dia, Indosurya Sekuritas merekomendasikan investor untuk memanfaatkan pola koreksi IHSG tersebut dengan mengoleksi saham BBCA, BBNI, ASII,HMSP, UNVR, GGRM, WIKA, PWON, BINA.(sdk)