KANAL24, Jakarta – Laju Indeks Harga Saham Gabungan ( IHSG ) pada perdagangan hari ini diperkirakan kembali terkoreksi, setelah kemarin berbalik arah menuju teritori negatif dan berakhir melemah 0,38 persen ke level 5.679.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh ini indikator MACD masih menunjukkan sinyal positif, namun Stochastic dan RSI mulai menunjukkan kondisi jenuh beli. Adapun rentang support-resistance IHSG berada di level 5.621-5.769.
“Di sisi lain, terlihat pola long black opening marubozu candle yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG ,” ujar Nafan, di Jakarta, Kamis (26/11/2020).
Sehingga, jelas dia, potensi koreksi lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan investor dengan mengakumulasi pembelian saham ACES, ANTM, BSDE, INDF, INCO dan TINS.
Perkiraan senada disampaikan analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, yang mengatakan pergerakan IHSG akan melanjutkan proses koreksi menuju level support 5.622.
Secara teknikal, kata Lanjar, IHSG bergerak overshoot pada target Fibonacci Retracement 161,8% atau pada level 5.750 dan mengakhiri perdagangan yang membentuk pola bearish engulfing, sehingga mengindikasikan terjadi reversal jangka pendek.
Dia menyebutkan, indikator Stochastic bergerak pada kondisi jenuh beli dan berpotensi mengalami dead-cross. Sedangkan, MACD bergerak overvalued dan RSI menjenuh pada area yang cukup tinggi. “Sehingga IHSG berpotensi terkoreksi, dengan support-resistance 5.622-5.710,” katanya.
Lebih lanjut Lanjar mengatakan, potensi koreksi lanjutan pada laju IHSG bisa direspons investor dengan mengoleksi saham ASII, UNVR, KLBF, ERAA, HOKI, ICBP dan INDF.(sdk)