KANAL24, Jakarta – Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengingatkan industri perbankan untuk lebih jeli melihat peluang bisnis yang memungkinkan untuk diberikan pembiayaan. Pasalnya pandemi covid-19 telah mengubah sektor potensial dan perilaku masyarakat sehingga sektor strategis yang dulunya bisa menjadi objek kredit perbankan, kini berubah drastis.
Ekonom Senior Indef, Aviliani, mengatakan salah satu sektor yang kini berubah marketnya adalah gedung-gedung perkantoran. Jika selama ini industri pembiayaan menyasar sektor ini untuk dapat diberikan pembiayaan, kini seketika menjadi sepi lantaran banyak pekerja yang bekerja dari rumah (work from home / WFH). Akibatnya perkantoran dan yang terkait lainnya kini menjadi kurang potensial untuk diberikan kucuran kredit.
“Ada tren orang bekerja dari rumah dan ini mempengaruhi gedung-gedung perkantoran. Sudah banyak perusahaan yang mengatakan (WFH) akan jadi permanen. Harus kita antisipasi dampaknya (bila) sektor keuangan seperti perbankan memberikan kredit ke sektor yang bisa berubah,” kata Aviliani dalam webinar Indef, Rabu (21/10/2020).
Tak hanya itu saja, Aviliani juga menyebut, bahwa pandemi bisa memicu debitur yang tadinya lancar menjadi debitur macet. Hal tersebut terjadi lantaran perubahan struktur bisnis yang lebih menerapkan digitalisasi sehingga menuntut perusahaan untuk melakukan efisiensi.
“Mereka harus mencermati debiturnya. Nanti akan ada debitur yang lancar dan bagus, gara-gara bisnisnya tidak berubah (tidak bisa beradaptasi) sementara perilaku masyarakat telah berubah,” tukas Aviliani.(sdk)