KANAL24, Jakarta – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diperkirakan melanjutkan tren penurunan menuju support terdekat di level 4.443, setelah kemarin kembali berakhir di zona merah setelah anjlok 1,27 persen ke posisi 4.575.
Menurut analis PT Binaartha Parama Sekuritas, Muhammad Nafan Aji Gusta Utama, sejauh iniindikator MACD tetap memiliki potensi untuk membentuk pola dead cross di area negatif, sementara indikator Stochastic dan RSI mulai bergerak menurun ke area netral.
“Di sisi lain, terlihat pola black closing bozu candle yang mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan pada pergerakan IHSG , sehingga indeks berpeluang menuju area support terdekat,” ucap Nafan, di Jakarta, Selasa (21/4/2020).
Berdasarkan rasio fibonacci, kata Nafan, saat ini support pertama dan kedua IHSG berada di level 4.443 dan 4.318, sedangkan resistance pertama dan kedua di posisi 4.747 dan 4.975.
Dengan demikian, jelas dia, potensi terjadinya penurunan lanjutan pada laju IHSG hari ini bisa dimanfaatkan para investor dengan mengakumulasi pembelian saham INTP, JPFA, LPKR, LSIP, UNVR dan WTON.
Namun, proyeksi berbeda disampaikan analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Lanjar Nafi Taulat Ibrahimsyah, yang memperkirakan pergerakan IHSG pada perdagangan hari ini berpeluang mengalami technical rebound menuju target resistance di level 4.825.
Nafan menyebutkan, secara teknikal, laju IHSG cenderung terkonsolidasipada level fibonacci retrament 38,2% dari gelombang rebound dari level terendah di 2020. Namun, indikator Stochastic dan RSI yang berada di area jenuh jual (oversold) berpotensi untuk menguat.
“Apabila IHSG kuat di atas 4.500, ada potensi cukup baik yang mencoba kembali menguji target upper bollinger bands di level 4.825. Sehingga, pada perdagangan hari ini, IHSG berpotensi menguat, dengan support-resistance di level4.560-4.825,” papar Lanjar.
Lebih lanjut Lanjar mengungkapkan, adanya potensi pembalikan arah menguat pada pergerakan IHSG tersebut bisa direspons pelaku pasa dengan mengoleksi saham AKRA, BBRI, BMRI, PGAS, SMGR, KLBF dan MIKA.(sdk)