KANAL24, Malang – Indonesia mempunyai peluang besar untuk mengisi kekosongan eksportir di Rusia. Hal ini dikarenakan adanya sanksi dari negara barat yang diberikan kepada Rusia beberapa waktu lalu. Hal tersebut disampaikan Andre Septiyanto selaku Kepala Indonesian Diaspora Network Rusia dalam acara Sosialisasi Nasional Studi Independen “Be A Digital Exporter 2022” di Universitas Brawijaya.
“Amerika dan Barat sudah menarik banyak produknya meninggalkan Rusia, sehingga terjadi kekosongan pemasokan. Sesuatu yang kosong akan lebih mudah diisi oleh sesuatu yang lain. Siapa tahu kita bisa ekspor Bakso Rudal atau Bakso Malang sebagai pengganti McDonald’s’” tuturnya diselingi gurauan, Senin (11/7/2022)
Selain itu, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Rusia untuk membahas perihal kerja sama nampaknya akan membantu memuluskan kegiatan ekspor-impor di masa mendatang. Indonesia, menjadi konsentrasi dari hubungan perdagangan Rusia-Indonesia untuk ke depannya.
“Dulu, Rusia banyak impor dari Eropa, Belanda. Padahal produknya berasal dari Indonesia,” pungkasnya.
Berangkat dari hal tersebut, Andre mulai berinisiatif menjualkan produk Indonesia ke Rusia secara langsung. Ia juga menambahkan, banyak negara bagian seperti Kazakhstan yang belum mengenal produk asli Indonesia. Namun, begitu dikenalkan, produk Indonesia laku terjual di pasaran.
“Karena ada business partnership. Selama kita jaga kualitas produk dan harga yang bagus, mereka (Rusia) akan kembali kontak kita,” tambahnya
Belakangan, kebutuhan lokal masyarakat Rusia melebihi tingkat ekspornya. Sehingga pemerintah Rusia memutuskan untuk menutup ekspor ke negara-negara Eropa.
Rusia dapat menjadi peluang sekaligus tantangan bagi Indonesia di bidang ekspor. Untuk memanfaatkan peluang ini dibutuhkan strategi, salah satunya yaitu pelatihan bagi para calon eksportir baru. (nad)