KANAL24, Hararee – Kementerian Pertahanan Republik Zimbabwe secara resmi telah menerima usulan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia untuk menandatangani Letter of Intent Between the Ministry of Defence of the Republic of Indonesia and the Ministry of Defence of the Republic of Zimbabwe on Bilateral Defence Cooperation. LoI ini adalah untuk lebih melembagakan dan meningkatkan serta memperluas kerjasama bilateral di bidang pertahanan antara Indonesia dengan Zimbabwe.
Pemerintah Zimbabwe menyatakan mendukung sepenuhnya usulan Pemerintah Indonesia agar perjanjian kerjasama bilateral bidang pertahanan tersebut difokuskan pada tiga kegiatan, yaitu: pertama, Exchange of visit of high ranking and operational level officials, kedua promotion of education and training cooperation dan yang ketiga adalah promotion of defence industry between the two countries. Lebih jauh disepakati bahwa diluar dari tiga fokus kegiatan di atas, kedua negara juga dapat mengembangkan kerjasama lainnya yang dipandang perlu.
Dubes Indonesia untuk Zimbabwe, Sastrawan menambahkan bahwa saat ini kedua negara sedang membicarakan mengenai waktu penanda-tanganan LoI tersebut yang diharapkan dapat ditanda-tangani dalam tempo yang tidak terlalu lama, sehingga pada semester pertama tahun 2021 perundingan perjanjian kerjasama bilateral bidang pertahanan antara Indonesia dengan Zimbabwe sudah dapat mulai dijadwalkan.
Kegiatan kerjasama pendidikan dan pelatihan untuk bidang pertahanan ini memiliki nilai yang sangat strategis bagi kedua negara. Dubes Sastrawan menegaskan bahwa meskipun kedua negara belum memiliki perjanjian kerjasama bilateral bidang pertahanan, Universitas Pertahanan (UNHAN), Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah mulai memberikan bantun beasiswa S2 bagi para perwira dari Zimbabwe.
Untuk ini Pemerintah Zimbabwe sangat mengapresiasi bantuan Pemerintah Indonesia tersebut, khususnya dimana pada tahun 2020 ini, untuk kedua kalinya UNHAN memberikan beasiswa S2 bagi 4 orang perwira dari Zimbabwe National Army dan Zimbabwe Republic Police, untuk tahun ajaran 2020/2022. Dengan akan dibentuknya pejanjian kerjasama bidang pertahanan antara Indonesia dengan Zimbabwe tersebut, niscaya kerjasama bidang pelatihan dan pendidikan bidang pertahanan akan terus berlanjut.
Dubes Sastrawan juga menekankan arti penting kegiatan kerjasama bidang pertahanan yang akan mempromosikan kerjasama industri pertahanan, dimana dalam jangka panjang kerjasama ini juga akan bermanfaat bagi perluasan dan peningkatan kerjasama ekonomi, perdagangan dan investasi kedua negara.
Hal ini dimungkinkan karena adanya kesediaan Pemeritah Zimbabwe melakukan counter purchase dengan ekspor hasil-hasil tambangnya untuk keperluan investasi atau impor dari Indonesia. Dengan demikian maka peluang Indonesia untuk meningkatkan kerjasama bidang pertahahan yang sekaligus untuk memperluas kerja sama dibidang ekonomi akan terbuka untuk dikembangkan.
Dalam hal ini, dengan memanfaatkan implementasi African Continent Free Trade Area (AfCTA), melalui kerjasama industri pertahanan yang akan dibentuk, Indonesia dan Zimbabwe memiliki kesempatan untuk melakukan produksi bersama produk-produk PT PINDAD dan produk industri strategis Indonesia lainnya di Zimbabwe untuk memenuhi kebutuhan Zimbabwe dan juga untuk diekspor ke negara-negara di Kawasan Sub Sahara Afrika.
Disamping itu pembangunan infrastruktur sosial pasca COVID 19 di Zimbabwe, juga akan dapat memberikan peluang bagi Indonesia untuk bekerjasama membangun fasilitas rumah sakit tentara di Zimbabwe yang juga nantinya akan dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum di Zimbabwe.(sdk)