KANAL24, Malang – Kiprah Indonesia dalam kancah diplomasi Internasional terus meningkat, salah satunya melalui Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Jerman. Dosen Hubungan Internasional Universitas Brawijaya, Adhi Cahya Fahadayna, S.Hub.Int., M.S. melihat hal ini sebagai sesuatu yang positif bagi Indonesia yang memiliki kebijakan politik luar negeri bebas aktif.
“Indonesia mungkin diminta pandangannya terkait dalam beberapa hal terutama terkait krisis di Eropa sekarang dan juga mungkin terkait beberapa persoalan lain,” kata Adhi Cahya Fahadayna.
Menurut Adhi, pada dasarnya undangan atas Indonesia itu cukup prestisius karena tidak semua negara memiliki kesempatan seperti Indonesia yang memberi pengaruh terhadap keberlangsungan serta diharapkan dari undangan ini, Indonesia mampu memberikan insight tertentu terkait G20 serta pada pertemuan terakhir menyelesaikan beberapa persoalan di kawasan tersebut. Selain pandangan secara global, langkah Indonesia dengan berkunjung ke Ukraina dan Rusia juga merupakan terobosan untuk membantu persoalan dunia.
“Kalau saya melihat yaitu inisiasi yang bagus oleh Presiden Joko Widodo untuk datang ke Ukraina, terus mungkin menurunkan tensi ya, tapi kalau untuk menyelesaikan persoalan sepertinya tidak karena masalah Ukraina dan Rusia sekali lagi masalah yang kompleks,” imbuh Adhi.
Adhi menambahkan kiprah Presiden Jokowi sudah meningkatkan langkah politik Internasional Indonesia dan menegaskan pandangan Indonesia mengenai pentingnya perdamaian dunia dan kestabilan ekonomi global.
“Jadi, mungkin perlu diapresiasi inisiasi yang bagus, tapi tidak bisa kemudian dipastikan sejauh mana pengaruh dalam menurunkan konflik. tapi sekali lagi ini langkah yang bagus bagi Indonesia untuk ikut menyuarakan perdamaian dunia,” terang Adhi.
Langkah ini tentunya akan dipertajam melalui pertemuan G20 yang akan diselenggarakan di Indonesia pada tahun 2022 dengan skala pertemuan yang lebih besar sehingga peran Indonesia dapat lebih maksimal dalam diploasi damai global. (nid)