Kanal24 Malang – Indonesia tengah bersiap memasuki era baru dalam teknologi komunikasi satelit. Tidak lagi sekadar mengejar ketertinggalan, kini Indonesia menunjukkan taringnya di kancah teknologi global dengan menjalin kerja sama strategis dengan perusahaan pertahanan dan dirgantara ternama asal Turki.
Melalui anak usahanya, CTech, Turkish Aerospace Industries resmi menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN) — pelopor satelit swasta pertama di Indonesia. Kolaborasi ini tak main-main: mereka akan mengembangkan teknologi komunikasi satelit bergerak (Satellite Communications on the Move) yang memungkinkan koneksi tetap lancar, meskipun pengguna berpindah-pindah lokasi, di darat, laut, bahkan udara.
Baca juga:
Ciri-Ciri dan Waktu untuk Ganti Filter Oli Mobil
Penandatanganan kerja sama dilakukan langsung oleh Direktur Utama PSN, Adi Rahman Adiwoso, dan Deputy GM CTech, Ejder Veli Arslan. Langkah ini dinilai sebagai lompatan besar Indonesia menuju kemajuan sistem komunikasi berbasis satelit dengan standar internasional.
“Ini bukan sekadar proyek, ini adalah masa depan konektivitas Indonesia,” tegas Adi dalam pernyataan resminya. “Kemitraan ini akan membawa Indonesia naik kelas dalam ekosistem komunikasi global, sekaligus mempercepat transformasi digital nasional.”
Sinyal Kuat di Segala Medan
Apa yang membuat teknologi ini istimewa? Sistem komunikasi satelit yang dikembangkan akan mampu menjaga sinyal tetap stabil meskipun pengguna bergerak — sangat cocok untuk kapal, pesawat, kendaraan militer, dan armada darat lainnya. Teknologi ini akan ditenagai oleh jaringan satelit milik PSN, yang telah menjangkau seluruh pelosok Nusantara.
Sistem ini bukan hanya tentang kecepatan dan jangkauan, tapi juga soal ketahanan dan efisiensi. Dalam kondisi geografis Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau, teknologi ini akan menjadi kunci bagi konektivitas masa depan — dari Aceh hingga Papua.
CTech sebagai mitra teknis, akan menyumbangkan keahlian teknologi Beyond Line of Sight (BLOS) — sistem komunikasi canggih yang biasa digunakan dalam misi militer dan luar angkasa.
“Kami bangga bisa bekerja sama dengan Indonesia melalui PSN,” ujar Ejder Veli Arslan dari CTech. “Kami tidak hanya membangun sistem hari ini, tapi juga masa depan Asia Tenggara dalam dunia komunikasi bergerak.”
Turki dan Indonesia: Sinergi Dua Kekuatan Baru
CTech, sebagai anak usaha Turkish Aerospace Industries, telah lama dikenal sebagai kekuatan teknologi pertahanan global. Berpengalaman lebih dari dua dekade, CTech terlibat dalam proyek-proyek militer, satelit, hingga pesawat luar angkasa milik Turki.
Kini, pengalaman itu akan dibagikan ke Indonesia, membuka peluang besar bagi negeri ini untuk menjadi pusat pengembangan teknologi satelit di Asia Tenggara.
Dampak Nyata Bagi Indonesia
Kolaborasi ini diprediksi akan berdampak luas di berbagai sektor penting:
- Transportasi: Armada laut dan darat bisa terus terhubung tanpa gangguan.
- Maritim: Kapal nelayan, logistik laut, hingga patroli bisa terus memantau sinyal.
- Pertahanan: Komunikasi tak lagi bergantung pada BTS darat yang rawan gangguan.
- Pedalaman: Wilayah tanpa sinyal seluler bisa dijangkau satelit.
Bukan mustahil, teknologi ini juga akan membuka ruang bagi Indonesia meluncurkan inovasi-inovasi satelit lainnya secara mandiri di masa depan.
Baca juga:
Enam Pengaturan One UI 7 Samsung yang Perlu Diubah Sekarang!
Indonesia Tidak Lagi Sekadar Konsumen
Kerja sama dengan CTech membuktikan bahwa Indonesia kini tidak hanya menjadi pasar, tetapi juga pemain aktif dalam pengembangan teknologi global. Transformasi ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045, di mana digitalisasi dan kemandirian teknologi menjadi salah satu pilar utama.
“Kami tidak ingin Indonesia hanya menggunakan teknologi luar. Kami ingin menjadi bagian dari mereka yang menciptakannya,” pungkas Adi.
Dengan langkah besar ini, Indonesia bersiap bukan hanya mengejar dunia, tapi juga menjadi pemimpin di panggung komunikasi satelit kawasan. (nvl)