Kanal24 – Kepala BPOM RI Penny K. Lukito dalam agenda Lokakarya Pengembangan Obat Dalam Negeri di Hotel Ayana MidPlaza Jakarta, Jumat (26/8/2022) mengungkapkan bahwa Presiden RI Joko Widodo telah menetapkan nama dua vaksin COVID-19 produksi dalam negeri yang kini memasuki tahap akhir uji klinis.
“Saya ikut bangga untuk Indonesia. Vaksin pertama Indovac untuk vaksin BUMN, dan kedua adalah Vaksin Merah Putih dengan platform inactivated virus, namanya Inavac dan sudah disetujui Presiden juga,” katanya.
Penny mengatakan vaksin Indovac dengan platform protein rekombinan sub-unit dikembangkan oleh Lembaga Biologi Molekuler Eijkman bekerja sama dengan PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine..
Sementara itu, vaksin Inavac dengan platform virus yang tidak aktif dikembangkan oleh tim peneliti dari Universitas Airlangga (Unair) bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia.
Penny menargetkan pada September 2022 Vaksin Indovac dan Inavac sudah mendapatkan izin penggunaan darurat (EUA) dari BPOM RI.
“Fase dua sudah dilewati, dan hasilnya bagus bisa meningkatkan sistem imunitas dan hasilnya tidak kalah dengan vaksin yang sudah dapat EUA dengan teknologi yang sama,” katanya.
Saat ini, BPOM masih mengkaji laporan studi dari ribuan subjek yang menerima suntikan kedua di setiap laboratorium.
“Harapannya September 2022 selesai dan keluar EUA sesuai standar internasional,” katanya.
Tahap ketiga uji klinis dua vaksin nasional juga mencakup perizinan vaksin booster/penguat.
“Uji klinik booster sudah disetujui untuk dilakukan akhir tahun ini. Sehingga program vaksinasi booster dengan vaksin dalam negeri bisa selesai sebelum akhir tahun,” katanya.
Terkait dengan hal tersebut, Direktur PT Biotis Pharmaceutical Indonesia, FX Sudirman, bangga dengan vaksin nasional yang telah mencapai tahap akhir uji klinis.
“Ini adalah 100 persen karya anak bangsa, virus dari isolasi anak bangsa dikembangkan oleh tim peneliti Unair dan kami siap komersialisasi untuk itu,” ujarnya.
Kapasitas produksi downstream PT Biotis sanggup memproduksi hingga 20 juta dosis per bulan. Khusus pada tahap awal, akan ditingkatkan hingga 5 juta dosis per bulan mirip dengan Indovac,” imbuhnya.
Menurut FX Sudirman, hingga saat ini PT Biotis masih menunggu hasil uji klinik fase tiga dan uji klinik booster.
“Kami berharap pemanfaatan Inavac bisa memberikan manfaat booster bagi masyarakat Indonesia di tahun ini,” katanya.
FX Sudirman telah berkoordinasi dengan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin agar penyebaran vaksin booster Inavac dapat dilaksanakan pada Oktober hingga Desember 2022.