KANAL24, Jakarta – Bila Joe Biden menang pilpres AS, diperkirakan berdampak positif bagi kinerja emiten Indonesia. Sektor yang diperkirakan ketiban berkah adalah perusahaan pertambangan logam dan mineral serta komoditas.
Chief Marketing Officer Jarvis Asset Management, Kartika Sutandi mengatakan, investasi untuk sektor energi hijau akan bertumbuh jika Joe Biden berhasil mengalahkan Donald Trump. Dengan demikian industri kendaraan listrik akan berkembang lebih baik dan penggunaan nikel sebagai bahan baku baterai akan meningkat.
“Joe Biden kata kuncinya adalah energi hijau. Sehingga industri nikel itu akan jadi lead,” kata Kartika saat dihubungi Ipotnews, Selasa (3/11/2020).
Sebagai informasi, Joe Biden telah berjanji mengucurkan dana sebesar USD 2 triliun untuk sektor energi bersih. Dengan begitu, industri kendaraan listrik ataupun panel surya memilik prospek yang cerah ke depannya.
Sektor lain yang berpotensi menguat adalah komoditas. Ini tak lepas dari janji Biden yang bakal meluncurkan stimulus fiskal lebih besar dari Donald Trump untuk menanggulangi dampak pandemi virus corona. Apabila ini terjadi, kurs dolar AS tentu akan melemah.
“Pelemahan dolar AS biasanya akan diikuti kenaikan harga komoditas dunia,” ujar Kartika.
Kondisi ini akan berdampak bagus terhadap Indonesia mengingat kinerja ekspor komoditas masih berkontribusi besar bagi perekonimian tanah air. Emiten yang bergerak di sektor komoditas seperti pertambangan emas juga akan terdampak positif.
Dengan demikian, dia menjagokan saham-saham produsen nikel seperti PT Aneka Tambang Tbk(ANTM) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Begitu juga dengan saham tambang emas seperti PT Merdeka Copper Gold Tbk(MDKA) dan PT United Tractors Tbk (UNTR), dan saham emiten timah seperti PT Timah Tbk (TINS).
“Kalau Joe Biden menang, jangan sampai tidak punya saham – saham itu,” tutup Kartika.(sdk)