KANAL24, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan sejumlah komponen perekonomian akan menjadi sumber dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi pada 2021, antara 4,5 persen hingga 5,5 persen.
“Pemerintah sepakat penanganan pandemi COVID-19 yang menyeluruh menjadi kunci pemulihan ekonomi nasional dan mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke jalur alamiahnya,” katanya dalam Rapat Paripurna DPR RI, Selasa (1/9/2020) seperti dilansir dari Kantor berita Antara.
Sri Mulyani menilai, pemulihan dari sisi permintaan domestik, khususnya konsumsi dan investasi, diperkirakan akan berfungsi kembali sebagai penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
Selain itu, komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas laju inflasi juga diharapkan mampu mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk kembali melakukan aktivitas belanja dan mobilitas secara normal.
Kinerja investasi ( PMTB ) juga diperkirakan akan naik tajam sejalan dengan keberlanjutan pembangunan infrastruktur, serta upaya reformasi struktural yang mendorong kemudahan berusaha dan daya tarik investasi.
Sementara itu, kinerja ekspor diperkirakan lebih baik meskipun akan sangat bergantung pada kondisi pemulihan kinerja ekonomi global. Ekspor akan didorong melalui perluasan ke negara-negara yang potensial sebagai tujuan ekspor serta diversifikasi produk ekspor, sedangkan impor diarahkan pada pemenuhan kebutuhan domestik sesuai dengan prioritas nasional.
“Impor terutama untuk bahan baku dan barang modal,” ujarnya.
Dari sisi supply , pemerintah memandang bahwa 2021 menjadi tahun pemulihan sekaligus momentum untuk reformasi struktural guna mendorong produktivitas dan daya saing industri.
Sektor industri pengolahan diharapkan kembali menjadi mesin pertumbuhan dengan dukungan berbagai upaya kebijakan pemulihan dan upaya revitalisasi.
Perbaikan infrastruktur digital turut diprediksikan mampu mendorong sektor terkait ekonomi digital dan yang menggunakan teknologi tinggi seperti informasi dan komunikasi, jasa keuangan, jasa perdagangan ritel dan sektor UMKM .
“Di samping itu pemerintah tetap memprioritaskan ketahanan pangan dan ketahanan energi sebagai penopang untuk menggerakkan perekonomian nasional,” tegasnya. (sdk)