KANAL24, Jakarta – Pemerintah meluncurkan sejumlah strategi untuk mengatasi dampak virus Corona, terutama untuk mengantisipasi melemahnya industri pariwisata dan menjaga daya beli masyarakat.Strategi tersebut berupa pemberian beberapa insentif.
“Total insentifnya mendekati Rp10 triliun dan ini akan dilaksanakan semua Maret,” kata Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, Selasa (25/2/2020).
Insentif pertama adalah mempercepat penerbitan kartu prakerja. Menurut Airlangga aaat ini sedang disiapkan Perpres dan dilanjutkan dengan pembentukan Project Management Office (PMO) dengan target pelaksanaan di tiga provinsi itu pada Maret 2020.
“Arahan Bapak Presiden agar kartu prakerja dipercepat, di mana kartu prakerja ini akan segera diluncurkan di 3 provinsi yaitu Bali, Sulut, dan Kepulauan Riau,” ujar Airlangga.
Menurut Airlangga, pemberian insentif tersebut juag akan dilengkapi dengan pelatihan, dengan menggunakan aplikasi online. “Pelatihannya sendiri bisa ‘offline’. Rencananya, kartu prakerja ini ditargetkan untuk 2 juta penerima manfaat,” ungkap Airlangga.
Kedua, pemerintah akan menaikkan tambahan manfaat bagi keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 50.000 penerima dan akan diberlakukan selama 6 bulan. Pelaksanaannya pada Maret 2020 dengan anggaran sebanyak Rp4,56 triliun.
Ketiga, pemberian stimulus di bidang perumahan. Untuk stimulus perumahan ini akan ditambahkan anggaran sebanyak Rp1,5 triliun. Dengan penambahan ini akan ada Rp800 miliar berupa subsidi bunga dan Rp700 miliar berupa subsidi uang muka.
“Dari jumlah penyaluran KPR 330.000 unit, eksisting FLPP sebanyak 88.000, dan BP2BT 67.000 unit, sehingga ada tambahan sebanyak 175.000 unit. Ini dilaksanakan oleh bank umum maupun kementerian PUPR ,” Airlangga menambahkan.
Keempat, pemberian insentif untuk wisatawan mancanegara dengan alokasi tambahan sebesar Rp298,5 miliar. Insentif tersebut akan dialokasikan untuk maskapai dan agen perjalanan berupa diskon khusus ataupun semacam insentif senilai Rp98,5 miliar.
Insentif juga diberikan untuk anggaran promosi senilai Rp103 miliar, dan juga untuk kegiatan turisme sebesar Rp25 miliar dan ‘ influencer ‘ sebanyak Rp72 miliar. Khusus untuk wisatawan domestik juga diberikan dukungan yaitu diskon 30 persen untuk kunjungan ke 10 tujuan wisata.
Daerah-daerah yang diberikan insentif tersebut adalah (1) Danau Toba, (2) DI Yogyakarta, (3) Malang, (4) Manado, (5) Bali, (6) Mandalika, (7) Labuan Bajo, (8) Bangka Belitung, (9) Batam, (10) Bintan.
“Diskon 30 persen itu untuk kuota 25 persen ‘ seat ‘ setiap penerbangan di 10 destinasi wisata. Ini berlaku selama 3 bulan yaitu Maret, April, dan Mei 2020. Ddan program ini apabila dirasakan manfaatnya dapat dilanjutkan,” ujar Airlangga.
Kelima, pengurangan tarif Pelayanan Jasa Penumpang Pesawat Udara (PJP2U) sebesar 20 persen selama 3 bulan di 10 destinasi yang nilainya sekitar Rp265,6 miliar.
Keenam, Pertamina memberikan insentif berupa diskon avtur di bandara yang ada di 9 destinasi wisata, dengan total diskon senilai Rp265,5 miliar selama 3 bulan. Ketujuh, realokasi dana anggaran khusus (DAK) untuk 10 destinasi wisata senilai Rp147,7 miliar.
Ekonomi Indonesia Berpotensi Turun 0,3 Akibat Corona
“Saat ini sudah ada rencana penggunaan di Rp50,79 miliar sehingga ada Rp96,8 miliar yang bisa dialokasikan dan sifatnya diubah menjadi hibah pemerintah untuk 10 destinasi wisata,” ungkap Airlangga.
Terakhir, pemerintah mendorong adanya insentif sesuai dengan usulan asosiasi, yaitu untuk pajak hotel dan restoran, di 10 destinasi wisata tarifnya dinolkan. “Pemerintah akan mensubsidi atau memberikan hibah kepada pemerintah daerah yang terdampak, akibat penurunan tarif pajak hotel dan restoran di daerah, besarnya sebanyak Rp3,3 triliun,” papar Airlangga.
Arilangga mengatakan, Presiden juga memberi arahan agar seluruh kementerian untuk segera membelanjakan anggaran kementeriandi depan ( front loading ). “Dana desa juga sudah diubah 40 persen akan diturunkan di awal”.(sdk)