Kanal24, Malang – Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Brawijaya (DI2B) mengadakan sebuah acara innovation gathering sebagai bentuk menjalin koneksi antara universitas dan industri melalui acara yang bertajuk Bridging the Gap, Strengthening the Link Between Industry and University (25/05/2023). Acara ini dihadiri oleh sejumlah praktisi investor, innovator dan researcher dari berbagai bidang termasuk CEO PT.FIN Komodo Teknologi, CEO Martha Tilaar, dan direktur pemanfaatan riset dan inovasi BRIN.
Tujuan dari diadakannya gathering ini agar terjadinya pertukaran informasi secara bottom up dari para inventor tentang hal apa saja yang dapat berpotensi menjadi kolaborasi di kemudian hari. Termasuk proses inovasi, research, development, dan hilirisasi produk agar dapat dimanfaatkan untuk masyarakat luas.
Direktur Direktorat Inovasi dan Inkubator Bisnis, Muhammad Iqbal menyatakan bahwa kita memiliki banyak potensi research, terwakili dalam 600 hingga 700-an paten yang kini telah dimiliki. Namun kita belum bisa secara optimal untuk mendata berapa banyak yang telah terhilirkan.
Dengan diadakannya acara ini diharap seluruh bagian dapat menjadi akselerator untuk mempercepat dan mengoptimalkan persebaran paten hingga ke hilir. Karena itulah penyelenggara ini turut mengundang beberapa stakeholder seperti FIN Komodo, Jatim Park Group, Marta Tilaar, dan beberapa stakeholder lain.
“Untuk saat ini kita menyelenggarakan dalam scope lokal, tapi manakala dibutuhkan hubungan dalam skala nasional dengan para potential investor di jakarta, kita juga dapat melaksanakannya,” terang Iqbal.
Iqbal juga menjelaskan bahwa dalam DI2B ini akan dibangun sebuah sistem backbone yang harapannya dapat menelusuri milestone yang telah dan akan dicapai kedepannya. Ia berharap dengan diadakannya DI2B ini Universitas Brawijaya dapat terus berkomunikasi dengan para inventor secara berkelanjutan untuk membangun kedekatan antara inventor dan pihak institusi. Untuk menunjang hal tersebut, DI2B juga melakukan pendekatan secara informal dengan harapan proses komunikasi dapat berjalan lebih cepat. (fan)