Kanal24, Malang – Aditya Bayu Pratama, mahasiswa S1 Teknik Kimia dari Fakultas Teknik (FT), Universitas Brawijaya (UB), bersama timnya berhasil meraih gelar Second Runner Up dalam kompetisi Paper Competition pada acara Annual International Petroleum Integrated Event yang diselenggarakan oleh HMTM Spruda bekerja sama dengan PT. Pertamina dengan menciptakan inovasi Energi Baru Terbarukan (EBT). Acara ini berlangsung dari tanggal 25 hingga 27 Mei 2024 dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai negara, sehingga menjadikannya sebuah kompetisi internasional yang bergengsi.
Aditya Bayu Pratama menyatakan rasa bangganya setelah meraih prestasi tersebut. “Saya merasa sangat senang karena lomba ini bersifat internasional dan berbeda dari event lainnya. Ini adalah pengalaman yang besar dan berharga bagi saya, terutama karena saya jarang mengikuti event tahunan seperti ini. Event ini memang ditujukan untuk mahasiswa dengan standar perusahaan, sehingga memberikan pengalaman baru dan wawasan mendalam mengenai lomba-lomba berskala besar,” ujarnya.
Dalam kompetisi ini, Aditya berjuang mengikuti ajang tersebut bersama dua rekannya, Cahaya Mananta dan Meta Ayu Fitria Dewi, yang juga berasal dari Teknik Kimia angkatan 2021, FT UB. Tim ini mempersiapkan diri selama kurang lebih dua bulan, mulai dari penyusunan ide, pengkajian paper, hingga presentasi.
“Persiapan kami dimulai dari penyusunan ide, pengerjaan bersama, dan latihan presentasi yang dilakukan setiap hari. Minimal ada satu progress setiap harinya, terutama mendekati waktu presentasi,” terang Aditya.
Tema yang diangkat oleh tim Aditya adalah energi terbarukan, khususnya bagaimana cara mengurangi emisi karbondioksida dan menciptakan peluang energi baru terbarukan (EBT).
“Kami merancang sistem pemanfaatan limbah algae untuk diolah menjadi biofuel dengan komponen yang tinggi dan dapat diinjeksikan untuk menghasilkan produksi minyak yang berlebih. Selain menghasilkan energi, kami juga memiliki sistem pemurnian untuk menghasilkan bahan bakar dengan kemurnian tinggi, yang berdampak baik secara ekonomi dan masyarakat,” jelas Aditya.
Hadiah yang diterima oleh Aditya dan timnya adalah uang pembinaan sebesar dua juta rupiah, serta layanan akomodasi yang baik dari penyelenggara, termasuk penginapan di hotel dan gala dinner. Aditya juga berbagi tips untuk menjadi pemenang dalam kompetisi serupa.
“Ide yang diusung harus benar-benar baru dan belum pernah diterapkan sebelumnya. Selain itu, pemaparan presentasi harus bisa dipahami oleh semua orang, terutama juri yang berasal dari bidang energi. Inovasi yang kami rancang harus benar-benar visible dan bisa diterapkan di lapangan,” kata Aditya.
Untuk rencana ke depan, meskipun Aditya sudah lulus, timnya berencana untuk melanjutkan dan mengembangkan ide ini dengan dukungan dari pemerintah dan berbagai perusahaan. “Kami berharap ide ini dapat terealisasikan dan dikembangkan lebih lanjut melalui berbagai ajang lomba lainnya, seperti pitching event dari pemerintah dan perusahaan besar,” pungkasnya.
Prestasi yang diraih oleh Aditya Bayu Pratama dan timnya ini tidak hanya membawa nama harum bagi Universitas Brawijaya, tetapi juga memberikan kontribusi nyata dalam bidang energi terbarukan yang sangat penting bagi masa depan dunia. (nid)