Kanal24, Malang – Erupsi Gunung Lewotobi di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), telah membawa dampak besar bagi masyarakat sekitar. Ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman. Merespons situasi tersebut, Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (IPMAPA) Se-Malang Raya menggelar aksi penggalangan donasi yang berlangsung pada 9-12 November 2024.
Aksi solidaritas ini melibatkan berbagai pihak, termasuk organisasi kemahasiswaan, komunitas sosial, dan individu. Donasi yang berhasil dihimpun mencakup bahan pangan seperti beras, makanan instan, dan air mineral; pakaian layak pakai; obat-obatan; serta dana tunai sebesar Rp375.000.
“Bantuan ini kami harapkan dapat membantu meringankan beban para korban selama masa pemulihan,” ujar perwakilan IPMAPA.
Pada 12 November 2024, seluruh bantuan disalurkan langsung ke Posko Bantuan di Jalan Buanga Rasida No. 84, Lowokwaru, Kota Malang. Penyaluran dilakukan oleh perwakilan IPMAPA yang bekerja sama dengan tim relawan lokal di lokasi bencana. Para korban yang berada di pengungsian menyambut dengan penuh antusias, menunjukkan betapa pentingnya bantuan ini untuk kebutuhan sehari-hari mereka.
Penggalangan donasi ini tidak akan sukses tanpa dukungan dari berbagai pihak. Beberapa organisasi yang berkontribusi antara lain KOMAPO, IKB-PMPJ, HIPMAYAL, dan LANIPUJA. Dukungan dari para donatur juga sangat berarti, baik dalam bentuk materi maupun moral.
Melalui aksi kemanusiaan ini, IPMAPA Se-Malang Raya berharap semangat gotong royong dan solidaritas terus terjaga. “Semoga bantuan ini memberikan manfaat besar bagi para korban, dan kita semua terinspirasi untuk terus peduli terhadap sesama, terutama di tengah situasi bencana,” tulis laporan resmi IPMAPA .
Hingga Senin (18/11/2024) Gunung Lewotobi kembali menunjukkan aktivitas vulkaniknya dengan mengeluarkan awan guguran sejauh 1 kilometer ke arah barat daya dan barat. Guguran tersebut tercatat memiliki amplitudo 4,4 milimeter dengan durasi 122 detik.
Selain itu, gunung berstatus level IV atau Awas ini juga mengeluarkan embusan sebanyak 22 kali, dengan amplitudo 4,4-10,5 milimeter dan durasi 15-498 detik. Aliran lava terbagi ke dua arah, yaitu ke timur laut sejauh 4,3 kilometer dan ke barat-barat laut sejauh 3,8 kilometer dari pusat erupsi.
Aksi ini menjadi bukti nyata kepedulian mahasiswa Papua di Malang terhadap masyarakat yang terdampak bencana. Solidaritas yang ditunjukkan diharapkan menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk terus berbagi dan membantu mereka yang membutuhkan.