Kanal24, Malang – Ismaya Priska Kumala, alumni Administrasi Pendidikan Universitas Negeri Malang (UM), telah menorehkan perjalanan inspiratifnya dari dunia teater di kampus hingga meraih kesuksesan di layar lebar internasional.
Dalam wawancara eksklusif, Ismaya Priska Kumala mengungkapkan bahwa perjalanannya dalam dunia seni dimulai saat dia aktif di Organisasi Pecinta Seni Fakultas Ilmu Pendidikan UM pada tahun 2014. Meskipun fokusnya pada teater, Priska tidak hanya bermain di panggung, tetapi juga terlibat dalam organisasi dengan menjadi Koordinator Divisi Teater.
Pertemuan dengan Kakak Tingkat Gizza membuka pintu baru untuknya di Teater Komunitas. Dari situlah, Priska merasakan panggung dan keseruan menjadi seorang aktor. Keterlibatannya dalam teater tidak hanya terbatas di tingkat universitas, tetapi juga melibatkan Teater IDEoT dan Sagaloka (Rumah Yang Dikuburkan sebagai Seli) bersama Pak Doni Kus Indarto.
Pandemi COVID-19 membawa tantangan baru, tetapi Priska tidak menyerah. Ia menjalani hari-hari sulit dengan mendengarkan musik, bernyanyi, dan menguatkan diri bahwa ini hanyalah sementara. Keyakinannya pada keceriaan di hari esok terbukti benar saat ia dipilih sebagai Peserta Temu Seni Teater Monolog Malang 2023 oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
“Konsisten dan Persisten. Kadang ketika konsisten dan persisten, kita tidak merasakan hasilnya sekarang, tetapi itu adalah proses panjang yang hasilnya dapat dirasakan tanpa disadari bahwa itu bertumbuh dan berkembang dalam diri, tetapi tetap harus realistis ya,” ujar Priska.
Tidak hanya berbakat di atas panggung, Priska juga merambah dunia film. Bersama Dian Sastrowardoyo, Sha Ine Febriyanti, Angga Aldi Yunanda, dan aktor luar negeri, ia telah menjadi bagian dari beberapa produksi film layar lebar. Proyek-proyek ini, termasuk CUDDLE ME dan Video Jingle ENAK ECO, menandai prestasinya dalam dunia perfilman.
Pada sisi profesionalnya, Priska telah mengumpulkan berbagai pengalaman. Sejak tahun 2020, ia telah menjadi freelancer kru film dan guru kelompok bermain. Sejak April 2021, ia juga telah aktif sebagai tutor di Dunia Belajar.
Pengalaman organisasinya yang luas mencakup peran sebagai Anggota Divisi Teater dan Koordinator Divisi Teater di Organisasi Pecinta Seni Fakultas Ilmu Pendidikan UM. Selain itu, ia juga menjadi anggota Voice Over dan dubber di Ngevoice Community sejak Maret 2020.
Tidak hanya aktif di dunia seni, Priska juga terlibat dalam kegiatan kepanitiaan seperti Musyawarah Masyarakat Seniman Malang (MUSIM), ALPAKA, dan Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF).
Dengan berbagai peran di teater, film, dan dunia kerja, Priska juga berbagi pengetahuannya sebagai pemateri dalam berbagai acara, termasuk Diklat OPIUM dan Workshop dan Naskah Keaktoran. Keberhasilannya dalam berbagai proyek mengukuhkan Priska sebagai figur yang inspiratif di dunia seni dan budaya.
Melalui kisah perjalanan ini, Priska mengajarkan generasi muda untuk tidak takut mencoba dan tidak menyerah pada kegagalan. Pesannya yang penuh semangat adalah bahwa, “Gagal? Coba lagi, gagal? Coba lagi, gagal? Coba lagi, gagal? Coba lagi, gagal? Coba terus hingga akhirnya berhasil.”
Dengan semangat yang konsisten dan persisten, Ismaya Priska Kumala terus berkarya, belajar hal baru, dan siap menerima tantangan baru. Priska juga suka berbagi perjalanannya di akun instagramnya @smii_pleng_shopnum. (nid)