KANAL24, Malang – Untuk menjamin kualitas dan kesehatan hewan kurban yang akan dibagikan oleh UB kepada kelompok masyarakat dilakukan pemeriksaan terlebih dulu oleh dokter hewan.
Berdasarkan pemeriksaan tim dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya (FKH UB) yang dilakukan pada Hari jumat (31/7/2020), hewan kurban dari Universitas Brawijaya yang akan diberikan ke lembaga sosial dan dhuafa dinyatakan sehat. drh. Analis Wisnu Wardhana, M.Biomed mengatakan bahwa rata-rata pemeriksaan hampir semuanya bagus dan layak untuk disembelih.
“Hanya ada dua ekor yang sangat perlu dipertimbangkan untuk diberikan pengobatan krn mengalami gangguan pernapasan,” kata Analis.
Pemeriksaan yang dilakukan antara lain pemeriksaan antemortem atau keadaan fisik secara keseluruhan. Indikatornya seperti suhu tubuh, sekresi pada mata, hidung atau mulut, kondisi alat kelamin dan untuk fisik luarnya seperti keadaan kulit.
Baca juga:
Tiadakan Shalat Idul Adha, UB Bagikan Hewan Kurban Ke Pesantren dan Panti Asuhan
Analis menambahkan, untuk pemeriksaan secara Postmortem atau melihat langsung organ dalam harusnya juga dilakukan tapi mengingat hewan kurban disumbangkan ke panti asuhan, masjid, lembaga, pondok pesantren, dan masyarakat, pemeriksaan secara Postmortem tidak bisa dilakukan di UB sehingga yang bisa dilakukan hanya Antemortem saja yaitu secara fisik.
“Kami hanya melakukan pemeriksaan antemortem karena jika posmortem juga dilakukan berarti harus disembelih. Sedangkan di UB tidak melakukan penyembelihan tapi membagikannya secara utuh,” imbuhnya.
Sementara itu, hewan kurban yang secara utuh disumbangkan oleh UB terdiri dari 11 ekor sapi dan 78 ekor kambing. Tepat pada perayaan Hari Raya Idul Adha 1441 Hijriyah, hewan-hewan ini disumbangkan ke pondok pesantren, panti asuhan, masjid, dan masyarakat sekitar kampus UB. (Meg)