KANAL24, Jakarta – PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) yang telah menggencarkan pemasarannya hingga keluar negeri, untuk pertama kalinya melakukan ekspor pakan ternak ke perusahaan ternak Happy Farm, Republik Demokratik Timor Leste ( RDTL ) sebanyak 40 ton.
Seperti diketahui, kesempatan kerjasama di bidang peternakan dan kesehatan hewan antara Indonesia dengan Timor Leste memang telah terjalin sejak ditandatanganinya technical agreement oleh Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kedua negara pada 19 April 2018 lalu.
Menurut Rachmat Indrajaya, Direktur Corporate Affairs JPFA, perseroan menargetkan volume ekspor pakan ternak ke Timor Leste bisa mencapai 1.000 ton sampai akhir tahun ini.
“Pelepasan ekspor pakan ternak perdana ini merupakan bentuk perluasan pasar Japfa ke pasar internasional, sesuai dengan komitmen Japfa untuk mendukung pemerintah dalam upaya mendongkrak pendapatan devisa negara melalui akselerasi volume komoditi ekspor,” katanya melalui keterangan resmi seperti dikutip Bisnis, Jumat (13/9/2019).
Rachmat juga menyebut ekspor pakan ternak ini menjadi bentuk pecapaian dan pengakuan standar kualitas dan mutu pakan ternak Japfa. Sebab, untuk dapat menjadi pengekspor pakan ternak harus melewati serangkaian uji teknis dan klinis bersertifikasi internasional.
Selain pakan ternak, JPFA juga akan mengekspor anak ayam umur sehari atau day old chicken (DOC) broiler dan layer, karkas ayam broiler, dan produk olahan. Untuk itu, JPFA akan terus menjaga kualitas semua produknya guna dapat terus bersaing dalam pasar internasional.
Adapun, pada semester I/2019, JPFA mencatatkan pendapatan sebesar Rp18,24 triliun tumbuh 9,22% secara tahunan dari posisi sebelumnya Rp16,70 triliun. Segmen peternakan tercatat sebagai kontributor utama dengan raihan Rp7,16 triliun naik tipis yakni 0,56% dari posisi sebelumnya Rp7,12 triliun.
Posisi kedua ditempati segmen pakan ternak Rp6,93 triliun tumbuh 19,11% dari periode yang sama tahun lalu Rp5,86 triliun. Lalu ada segmen DOC sebesar Rp1,65 triliun yang naik 14,5% dari posisi tahun lalu Rp1,44 triliun. (sdk)