KANAL24, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) melalui kelompok usahanya PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK), akan memulai pembebasan lahan Jalan Tol Kertosono-Kediri awal tahun 2021 mendatang. Saat ini, pembangunan jalan tol tersebut telah memasuki pengajuan penetapan lokasi (penlok) dari Gubernur Jawa Timur.
Direktur Utama PT JNK, Arie Irianto menjelaskan tahapan prosedur perijinan proyek pembangunan Jalan Tol Kertosono-Kediri. Kini perizinan sedang dalam proses. Kini pihaknya telah mendapatkan persetujuan review Right of Way (ROW) Plan pada bulan Agustus lalu.
“Saat ini memasuki tahapan pengajuan penetapan lokasi (penlok) lahan oleh Gubernur Jawa Timur. Setelah penlok selesai, kita akan kejar persetujuan Rencana Teknik Akhir (RTA) yang dilanjutkan dengan proses pembebasan lahan,” ungkap Arie dalam keterangannya, Rabu (23/9/2020).
Jalan Tol Kertosono-Kediri merupakan perpanjangan Jalan Tol Ngawi-Kertosono. Persetujuan penambahan ruang lingkup itu telah dipastikan dalam adendum Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol ( PPJT) tahun lalu.
Rencananya, Jalan Tol Kertosono-Kediri memiliki panjang 20,3 Km dengan biaya investasi Rp3,9 triliun. Jalan tol ini akan dilengkapi dengan satu junction (Kedungsoko) dengan Jalan Tol Ngawi-Kertosono, dan dua interchange yang terletak di Kabupaten Nganjuk dan Kabupaten Kediri. Selain itu Jalan Tol Kertosono-Kediri direncanakan akan mempunyai dua Gerbang Tol (GT) yaitu GT Sugihwaras dan GT Kediri.
“Jalan tol ini juga akan tersambung dengan Jalan Tol Ngawi-Kertosono yang telah beroperasi penuh sejak tahun 2018, sehingga total panjang jalan tol yang dikelola PT JNK untuk ruas Ngawi-Kertosono-Kediri adalah sepanjang 108 Km,” tambah Arie.
PT JNK menargetkan semua tahapan berjalan sesuai dengan target sehingga diharapkan pembangunan fisik Jalan Tol Kertosono-Kediri selesai pada tahun 2023.Jalan Tol Kertosono-Kediri ini akan terhubung ke Bandara Kediri yang saat ini tengah dibangun.
“Proses pembebasan lahan untuk proyek ini akan dimulai awal tahun 2021. Jika berjalan lancar, maka pelaksanaan konstruksi dapat dimulai pada pertengahan tahun depan dan diharapkan dapat beroperasi secara keseluruhan sesuai target, yaitu pada tahun 2023,” tutup Arie.(sdk)