Oleh : Agus Andi Subroto
Para coach yang konsen tentang pengembangan pribadi sepakat: Bahwa indikator kesuksesan orang adalah seberapa besar memiliki kesadaran untuk melayani orang lain. Di antaranya adalah Bob Proctor, Jim Rohn, Brian Tracy dlsb.
Ide adalah sebuah maha karya hebat unlimited yang mampu diprakarsai oleh manusia. Ide yang dieksekusi menjadi sebuah tindakan nyata dan diperuntukkan bagi kemaslahatan orang lain, selalu menjadi api penyulut sebuah inovasi.
Spirit cinta serta kasih menjadi pembeda yang nyata, bagaimana seorang individu bisa bertempur, berjuang tiada mengenal kata lelah. Hambatan yang ada disadarinya dengan pikiran positif. Bahwa semuanya diperlukan agar semakin mengerti tentang peran besarnya dalam melayani manusia.
Tidak jarang perusahaan global semacam google, FB, Microsoft, Alibaba. Kelahiranya dipicu rasa cintanya yang besar yang dimiliki oleh ownernya untuk melayani umat. Meski saja semua didasarkan bagi sebuah kepentingan bisnis. Akan tetapi tidak bisa kita ingkari spirit melayani itu pastilah menjadi pendorong pertama dan utama dalam melahirkan inovasi hebat, berupa sebuah produk entah barang dan layanan jasa melalui perusahaan global yang mendunia!
Belajar dari para pesohor dunia di atas. Apa yang bisa kita petik untuk bisa diambil hikmahnya bagi generasi millenial yang ada di Bumi Nusantara?
Pertama.
Bahwa kesadaran untuk menjadi sesuatu selayaknya dibumikan dalam sebuah tindakan nyata. Serta rayakan Small Wins keberhasilan yang telah berhasil kita lakukan sebagai seorang individu. Akumulasi kemenangan kecil yang kita syukuri akan mendorong diri melakukan lagi kegiatan yang sama yang lebih besar dan berdampak di kemudian hari.
Kedua
Fokus pada kelebihan yang dimiliki. Berkarya melalui kelebihan yang dimiliki setidaknya akan menghilangkan kelemahan yang ada pada diri, dan bisa memunculkan rasa percaya diri dalam diri pribadi. Dan nantinya akan banyak inovasi berupa karya-karya nyata dan hebat dari diri kita. Dibumbui dengan spirit cinta serta kasih genap sudah kesempurnaan langkah kita. Segera cari tahu di mana letak keunggulan Anda! Bertindaklah melayani manusia lainnya lewat jalur kelebihan yang Anda punyai!
Ketiga
Setidaknya mulai sekarang ini. Diri kita harus menghindari berita negatif serta informasi unfaedah yang masuk dalam ruang pikiran kita. Pikiran negatif sungguh ganas dalam meluruhkan tekad positif yang sudah kita tancapkan dalam benak serta sanubari ini! Bisa-bisa lukisan tentang masa depan yang pernah kita kuas dalam lanscape pikiran juga sirna.
Socrates pernah mengatakan begini kepada para muridnya, “Hidup yang tidak diperjuangkan tidak layak untuk dijalani”. Kiranya dengan melandaskan motivasi untuk melayani orang lain yang lebih banyak. Segala proses yang kita lakukan baik dalam menuntut ilmu, bekerja, dan berwirausaha, menjadi lebih hidup ada apinya yang berdampak mengindahkan SEMESTA yang nyatanya memang sudah indah sedari dulu.
Penulis Pakar manajemen embongan dan mahasiswa doctoral FEB UB