Kanal24, Malang – Miliarder dan pendiri Amazon, Jeff Bezos, membagikan saran berharga bagi generasi muda yang bercita-cita menjadi pengusaha sukses. Dalam wawancara yang dikutip CNBC pada Senin (11/10/2025), Bezos menuturkan bahwa seseorang tidak harus memulai bisnis di usia muda untuk bisa berhasil. Ia justru menyarankan agar calon pengusaha bekerja terlebih dahulu di perusahaan besar dan mapan untuk memperoleh pengalaman praktis yang tak ternilai.
āSaya selalu menyarankan anak muda untuk bekerja di perusahaan dengan praktik terbaik di mana Anda dapat belajar banyak hal mendasar seperti cara merekrut, cara wawancara, dan membangun tim yang solid,ā ujar Bezos. Menurutnya, pengalaman di lingkungan profesional akan memberikan fondasi yang kuat untuk kemudian membangun usaha sendiri dengan lebih matang dan realistis.
Baca juga:
Cyberfeminisme: Mengubah Media Digital Jadi Ruang Setara
Bezos menegaskan, masih banyak waktu bagi siapa pun untuk membangun perusahaan setelah mereka memahami dinamika dunia kerja. Ia juga menilai bahwa kisah sukses para pendiri startup yang langsung berhasil tanpa pengalaman kerja hanyalah āpengecualianā, bukan aturan umum.
Disarankan Bekerja Dulu di Perusahaan Teknologi
Bezos bukan satu-satunya tokoh yang menekankan pentingnya pengalaman kerja sebelum berwirausaha. Data yang dikutip dari TechCrunch pada 2021 menunjukkan bahwa usia rata-rata para pendiri startup sukses yang tergabung di program akselerator Y Combinator adalah 28 tahun. Bahkan, studi dari Massachusetts Institute of Technology (MIT) pada 2019 menyebutkan bahwa usia rata-rata pendiri bisnis dengan pertumbuhan tercepat di Amerika Serikat adalah 45 tahun.
Michael Seibel, mitra Y Combinator sekaligus salah satu pendiri Twitch, juga memberikan pandangan serupa. āMembangun perusahaan besar dan berdampak bisa memakan waktu lama, jadi tidak perlu terburu-buru. Pindahlah ke pusat teknologi, bekerja di perusahaan teknologi, tabung modal, dan temukan masalah yang benar-benar Anda minati,ā tulis Seibel dalam blog pribadinya.
Menurutnya, menunda untuk memulai bisnis bukan berarti tertinggal, melainkan memberi waktu untuk membangun jaringan, keterampilan, dan pemahaman yang lebih mendalam terhadap industri yang ingin digeluti.
Pengalaman Kerja Membentuk Keberhasilan Bezos
Kisah perjalanan karier Bezos sendiri menjadi bukti nyata dari nasihat tersebut. Setelah lulus dari Universitas Princeton pada tahun 1986 dengan gelar di bidang teknik elektro dan ilmu komputer, ia sempat bekerja di perusahaan rintisan telekomunikasi Fitel, kemudian di Bankerās Trust, dan akhirnya menjabat sebagai wakil presiden di D.E. Shaw, sebuah perusahaan dana lindung nilai yang mengandalkan model matematika canggih untuk memprediksi pasar.
Dari pengalaman bekerja di tiga tempat berbeda, Bezos mengaku banyak belajar tentang pengelolaan tim, strategi bisnis, dan analisis pasar. Saat di D.E. Shaw, ia menemukan peluang emas dari statistik pertumbuhan pengguna internet yang mencapai 2.300% per tahun. Temuan inilah yang menjadi titik awal kelahiran Amazon pada 1994, ketika ia berusia 30 tahun.
āSepuluh tahun pengalaman tambahan di dunia kerja justru meningkatkan peluang keberhasilan Amazon,ā ungkap Bezos. Ia menambahkan bahwa waktu yang ia habiskan untuk bekerja dan belajar sebelum memulai bisnis terbukti sangat berharga bagi kesuksesannya di kemudian hari.
Pengetahuan Luas Adalah Investasi
Bezos juga menegaskan pentingnya pendidikan dan pengetahuan yang luas sebagai bekal sebelum terjun ke dunia bisnis. Ia mengaku tidak pernah menyesal telah menyelesaikan kuliahnya karena masa studi tersebut memberinya banyak perspektif baru.
Pandangan ini sejalan dengan Bill Gates, pendiri Microsoft, yang meski sempat putus kuliah, kemudian mengakui penyesalannya karena meninggalkan Universitas Harvard terlalu cepat. Gates menilai bahwa pergaulan, pengalaman akademik, dan pemahaman lintas bidang seperti ilmu komputer, sejarah, dan psikologi sangat berguna dalam membangun cara berpikir strategis seorang pemimpin bisnis.
āSaya sangat menyukai pengetahuan yang luas,ā ujar Gates dalam satu kesempatan, seraya menekankan bahwa keputusan untuk meninggalkan kuliah hanyalah karena kondisi khusus yang mendesak, bukan karena pendidikan tidak penting.
Waktu yang Tepat Adalah Saat Siap
Pesan yang ingin disampaikan Jeff Bezos kepada generasi muda jelas: tidak ada batas usia untuk sukses, tetapi kesiapan dan pengalaman menjadi faktor penentu. Dunia bisnis bukan sekadar tentang ide besar, melainkan tentang kemampuan memahami pasar, mengelola tim, dan mengambil keputusan berdasarkan pengalaman nyata.
Dengan bekerja lebih dulu di perusahaan yang mapan, seseorang bisa belajar dari praktik terbaik, memahami kegagalan tanpa kehilangan segalanya, dan membangun jaringan profesional yang berguna untuk masa depan. Seperti yang dibuktikan oleh Jeff Bezos sendiri, kesuksesan bukan soal cepat memulai, melainkan cerdas mempersiapkan.










