KANAL24, Jakarta – Pasar terlihat merespon positif atas pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin. Hal itu terlihat dari pergerakan indeks harga saham gabungan ( IHSG ) yang konsisten menguat sejak awal perdagangan hari ini, Senin (21/10). Di awal perdagangan indeks menguat di level 6.207 dan kemudian berakhir pada sesi I Dengan penguatan 0,12 persen menjadi 6.199.
Hingga jeda perdagangan siang ini, IHSG sempat menyentuh level tertinggi 6.228 dan terendah 6.199. Sebanyak 172 emiten tercatat mendukung penguatan, 199 emiten menahan laju penguatan dan 159 emiten stagnan. Namun begitu nilai tukar rupiah justru melemah 0,22 persen menjadi Rp14.114 per dolar USD.
Dari sisi sektoral, sebanyak enam sektor melemah dan empat sektor menguat. Meski jumlah sektor yang menguat lebih kecil, namun karena besaran penguatan lebih tinggi dibandingkan sektor yang melemah membuat IHSG tetap terapresiasi. Sektor yang menguat di antaranya adalah konsumer menguat 0,82 persen menjadi 2.118, pertambangan menguat 0,37 persen menjadi 1 594, manufaktur menguat 0,37 persen menjadi 1.44 dan sektor perkebunan menguat 0,01 persen menjadi 1.325.
Sedangkan sektor yang melemah di antaranya adalah aneka industri terkoreksi sebesar 0,13 persen menjadi 1.195, industri dasar melemah 0,11 persen menjadi 909, properti melemah 0,05 persen menjadi 507, sektor infrastruktur melemah 0,04 persen menjadi 1.209 dan sektor perdagangan melemah 0,07 persen menjadi 808. Sedangkan sektor yang stagnan adalah keuangan di level 1,260.
Saham-saham teraktif hingga saat ini adalah BBRI mencatatkan nilai transaksi Rp152,91 miliar, TLKM Rp129,29 miliar, ABBA Rp116,37 miliar, BBCA Rp115,12 miliar dan BMRI Rp,97,82 miliar.
Untuk emiten yang menjadi top gainer, SCMA (7,66 persen), ITMG Rp3,88 persen), BEST (3,73 persen), MNC (353 persen) dan ADRO (3,43 perse ).
Untuk emiten yang stagna adalah Rp SMSM (-7,21 persen), JPFA (-4,07 persen), ERAA (-2,39 persen), MAIN (-2,78) dan BUMI (-2,35 miliar. Untuk deretan saham yang melemah paling dalam adalah ISAT, BJTM, ASERI, PNLF dan IMAS.
Dari market statistik, investor asing dominan melakukan penjualan sahamnya dengan nilai nett sebesar Rp93,46 miliar. Adapun emiten yang paling banyak dilepas asing adalah TLKM, BBNI, BMRI dan TBIG serta BBRI. (sdk)