KANAL24, Malang – Kata-kata yang dikeluarkan berupa pesan resmi dari juru bicara sangatlah penting bagi masyarkat. Pada saat terjadi krisis dan penuh dengan ketidakpastian, masyarakat membutuhkan informasi yang dapat dipercaya. Sebagai Juru Bicara, harus paham betul bagaimana menilai dan menyampaikan sebuah informasi, sehingga bisa memberikan dampak positif bagi lembaga yang dinaungi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Johan Budi Sapto Pribowo (Juru bicara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2005 – 2016) di webinar “Pentingnya Peran Juru Bicara dalam Masa Penanganan Krisis” yang digagas oleh PR Chat! sebuah komunitas mahasiswa strata 1 dan 2 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Brawijaya bekerjasama dengan UB Experts (Badan Usaha Kepakaran UB), Kamis (23/7/2020).
Menurut Johan, seorang Juru Bicara juga harus mampu memberikan saran komunikasi kepada pemimpin lembaga mereka.
“Juru Bicara yang seharusnya memberitahu kepada pimpinan besok harus berbicara apa. Seperti contoh saya Juru Bicara KPK, saya yang harus menyarankan kepada pemimpin saya besok beliau harus berbicara seperti apa di depan media,” ujarnya.
Dalam upaya meredam krisis dan menyelesaikan masalah, Johan Budi Sapto Pribowo yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI Fraksi PDIP periode 2019 – 2024, menekankan bahwa informasi yag diberikan harus berdasarkan fakta dan data sebenarnya. Selain itu, Johan juga menegaskan bahwa juru bicara juga harus menghargai awak media. Maka, untuk memaksimalkan penyampaian data dan informasi kepada publik tersebut, juru bicara harus tahu bagaimana berbicara dengan media.
“Pertama, jangan pernah berbohong kepada media. Semua yang ingin dikatakan harus sesuai dengan data dan fakta. Kedua, juru bicara tidak boleh memberikan kalimat yang multitafsir dan ini sangat berbahaya karena bisa menimbulkan tafsiran yang berbeda-beda. Juru Bicara hendaknya tidak menjawab pernyataan yang belum dipahami jawabannya dan sangat tidak diperbolehkan untuk menjawab no comment. Jangan sekali-kali menjawab no comment, Anda Juru Bicara dibayar untuk bicara, tidak bisa mengucapkan itu”, tegas Johan Budi.
Dalam ranah Perguruan Tinggi, keberadaan juru bicara juga sangat membantu menjaga dan meningkatkan reputasi perguruan tinggi. Inilah yang dikemukakan oleh Prof. Mohammad Bisri (Rektor UB periode 2014-2018).
“Untuk meningkatkan reputasi UB di luar negeri, UB menunjuk juru bicara, yang memang pada saat itu adalah Ibu Maulina Pia dari Komunikasi FISIP, untuk menyampaikan visi misi secara langsung dan menjalin hubungan dengan Timur Tengah” bebernya.
Bisri menambahkan, dalam setiap menyampaikan informasi harus berdasarkan data yang diperoleh dari hasil riset terlebih dahulu dan paling penting adalah menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan masalah baru.
Di akhir sesi webinar, Pia Maulina (Pakar komunikasi dan manajemen krisis FISIP UB) menyampaikan bahwa untuk mencegah kesimpangsiuran informasi, maka infromasi yang disampaikan kepada publik harus melalui satu pintu.
“Juru bicara bukanlah orang yang mencari kepopularitasan, jangan lebay dalam berkata dan bertindak, perlu diingat bahwa berbicara harus berdasarkan data dan fakta yang sebenarnya”, Tutup Pia. (meg)