KANAL24, Malang – Bulan Juli 2020 Kota Malang mengalami inflasi sebesar 0,06 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 103,53.
Kepala Badan Pusat Statistik Kota Malang, Sunaryo, mengungkapkan dari 8 kota IHK di Jawa Timur, tercatat 4 kota mengalami Inflasidan 4 kota mengalami deflasi.Inflas itertinggi terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,16 persen; diikuti Kota Malang sebesar 0,06 persen; Jember sebesar 0,01 persen; dan Banyuwang i0,01 persen.
“Deflasi tertingg iterjadi di Kota Surabaya sebesar 0,41 persen, diikuti Sumenep sebesar 0,12 persen, Kota Kediri sebesar 0,06 persen, dan Kota Madiun sebesar 0,04 persen,” ujar Sunaryo dalam rilisnya kepada JNR Kominfo Jatim, Selasa (04/08/2020).
Menurut Sunaryo, Inflasi kota malang terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya sebagian indeks kelompok pengeluaran, yaitu: kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 1,77 persen; kelompok pendidikan sebesar 0,40 persen; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 0,07persen; kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,03 persen.
Sedangkan kelompok yang mengalami deflasi yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,04 persen; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,18 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,15 persen. Kemudian kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,04 persen; kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 0,06 persen; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,34 persen; dan kelompok transportasi sebesar 0,24 persen.
“Tingkat inflasi tahun kalender Juli 2020 sebesar 0,94 persen dan tingkat inflasi tahun ke tahun (Juli 2020 terhadap Juli 2019) sebesar 1,21 persen,” tururnya
Sepuluh komoditas teratas yang memberikan andil terbesar inflasi pada Juli 2020 adalah naiknya harga :emas perhiasan, telur ayam ras, krim wajah, parfum, bumbu masak jadi, taman kanak kanak, tahu mentah, cabai rawit, semangka, dan pengharum cucian/pelembut. (sdk)