KANAL24, Jakarta – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan periode Oktober 2020 kembali surplus sebesar USD3,61 miliar. Sementara secara kumulatif sejak Januari – Oktober 2020 juga surplus jauh lebih besar yaitu USD17,07 miliar.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto, mengatakan kinerja ekspor pada bulan Oktober 2020 sebesar USD14,39 miliar. Jika dibandingkan bulan September 2020 (month to month / mtom) ekspor meningkat 3,09 persen dari sebelumnya hanya sebesar USD13,96 miliar. Sementara jika dibandingkan periode Oktober 2019 (year on year / yoy) ekspor turun sebesar 3,29 persen dimana saat itu ekspornya mencapai USD14,88 miliar.
Untuk kinerja impor, pada periode tersebut sebesar USD10,78 miliar. Angka ini turun 6,79 persen (mtom) dimana sebelumnya nilai impornya adalah USD11,57 miliar. Sedangkan jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 angka impor tersebut turun cukup dalam sebesar 26,93 persen yang nilainya saat itu sebesar USD14,76 miliar.
“Ini (surplus) terjadi peningkatan yang cukup besar karena ada penurunan pada impor. Kalau dilihat September lalu surplus hanya USD2,39 miliar, jadi ada peningkatan cukup tajam ” ujar Setianto dalam live streaming conference, Senin (16/8/2020).
Lebih lanjut catatan kinerja ekspor secara kumulatif sejak Januari – Oktober 2020 mencapai USD131,54 miliar atau turun 5,58 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun 2019 sebesar USD139,31 miliar.
Sementara untuk nilai impor kumulatif pada periode tersebut sebesar USD114,47 miliar atau mengalami penurunan sebesar 19,07 persen yang mencapai USD141,43 miliar. Surplus secara bulanan atau tahunan ini jauh lebih tinggi dibandingkan surplus dari periode- periode sebelumnya.
“Surplus kali ini jauh lebih besar utamanya secara kumulatif. Sebab dalam dua tahun kemarin terjadi defisit pada periode tersebut. Pada Januari – Oktober 2018 terjadi defisit USD8,70 miliar dan di periode 2019 (Januari – Oktober 2020) defisit USD3,59 miliar,” pungkasnya.(sdk)