KANAL24, Surabaya – Terapi plasma convalescent untuk pengobatan penyakit infeksi covid-19 di Jatim terus dikembangkan. Hingga kini sudah delapan (orang) di lakukan metode terapi tersebut, dan empat (4) di antaranya dinyakan sembuh dan sudah pulang.
Hal ini dikatakan Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, saat konferensi pers di Gedung Negara Grahadi, Senin (15/6/2020).
Sejauh ini terapi tersebut telah berhasil menyembuhkan empat pasien covid-19 bergejala berat dan sangat berat.
“Kita terus mengembangkan terapi plasma convalescent. Kita sudah memberikan terapi plasma convalescent pada delapan pasien dan empat di antaranya alhamdulillah sudah sembuh,” kata Joni saat jumpa pers di Gedung Grahadi, Surabaya, Senin (15/6/2030).
Dikatakan dr Joni, saat inis duah ada 20 orang yang menyatakan diri untuk donor plasma. Mereka adalah orang yang sudah pernah terinfeksi covid-19 dan sudah dinyatakan sembuh dalam dua kali swab dan dinyatakan negatif.
Mereka yang sudah mendaftar antri sebagai pendonor belum tentu memenuhi syarat untuk bisa menjadi pendonor, oleh karena itu mereka harus dilakukan skrining saat ada pasien.
Adapun skreening bagi pendonor antara lain dilakukan tes laboratorium untuk mengetahui di dalam darahnya apakah masih mengandung imunoblobulin G yang merupakan antibodi untuk virus SARS-CoV-2.
Mereka pendonor juga harus dipastikan bebas penyakit yang membahayakan pasien covid-19. Biasanya plasma dari pendonor diberikan pada pasien covid-19 positif yang sudah menggunakan ventilator.
“Terapi ini memang masih ada yang pro dan kontra. Tapi bahwa ini memang penelitian yang basisnya riset. Yang diterapkan terapi ini yang ada di rumah sakit rujukan, biayanya dibiaya riset karena untuk skrining ini mahal, kalau di rumah sakit swasta ya bayarnya besar,” kata Joni.
Meski begitu Joni menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa memaksa setiap pasien covid-19 yang telah sembuh harus mendonorkan plasma darahnya untuk terapi plasma convalescent.
Mereka yang mendonorkan harus berbasis kesukarelaanan, dengan begitu pemerintah mengimbau pada sebanyak 2.317 pasien covid-19 Jatim yang sembuh bisa mulai menyumbangkan plasma darahnya. (sdk)